Minimalkan Perilaku Koruptif, Jamiluddin Ritonga Sarankan NasDem Lebih Selektif Jaring Kader

Minimalkan Perilaku Koruptif, Jamiluddin Ritonga Sarankan NasDem Lebih Selektif Jaring Kader

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Kader Partai NasDem kembali tersandung kasus dugaan korupsi. Kali ini adalah Hasan Aminuddin yang duduk sebagai anggota DPR RI.

"Kasus dugaan korupsi tersebut tentu menyudutkan Partai NasDem. Sebab, partai besutan Surya Paloh ini kerap mengklaim partai yang besih," kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada media ini, Selasa (31/8/2021).

Dengan terjadinya beberapa kasus dugaan korupsi yang menimpah kader NasDem, ulas Jamil, mengindikasikan partai ini kurang selektif dalam rekrutmen.

"Partai ini terkesan hanya memilih kader yang populer untuk mendulang suara besar di daerah pemilihannya. Masalah integritas tampaknya menjadi pilihan berikutnya," nilai pengajar Universitas Esa Unggul itu.

Akibatnya, lanjut Jamil, beberapa kadernya yang duduk di legislatif atau jabatan publik lainnya tersandung korupsi.

Kasus-kasus seperti itu tentu merugikan Nasdem baik untuk kepentingan pemilu legislatif dan Pilpres 2024. Sebab, ada indikasi kuat, rakyat akan menghukum partai-partai yang kadernya banyak tersandung korupsi.

Dia mencontohkan bahwa belakangan ini elektabilitas NasDem mengalami tren penurunan. Bahkan berapa survei mengindikasikan NasDem dapat terdepak dari Senayan pada Pileg 2024.

"Kecenderungan ini akan menjadi kenyataan bila kader NasDem semakin banyak yang tersandung korupsi. Perolehan suara Nasdem berpeluang besar akan anjlok pada Pileg 2024," tuturnya.

Menirut dia, Surya Paloh dan petinggi NasDem harus segera mengambil langkah strategis ke internal. Menindak tegas kader yang terlibat korupsi tampaknya sudah menjadi keharusan.

Selain itu, Nasdem juga harus menetapkan standar yang lebih ketat untuk menjaring caleg dan calon pemimpin daerah.

"Masalah integritas haruslah menjadi pertimbangan utama layak tidaknya menjadi caleg dan calon pemimpin daerah. Hal ini setidaknya dapat meminimalkan perilaku koruptif dari kader Nasdem," kata Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 -1999 itu.



Tags PARTAI