BMKG Ubah Cuaca untuk Hadapi Hujan Ekstrem di Lampung Jawa dan Bali
Riaumandiri.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan rencana modifikasi cuaca yang akan dilaksanakan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Lampung. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem yang dipicu oleh siklon Bakung serta bibit siklon 93S dan 95S, yang diproyeksikan mendekati daratan Indonesia pada akhir bulan ini.
"Operasi modifikasi cuaca kita lakukan untuk mencegah awan-awan hujan mendekati daratan Indonesia. Jadi kalau dia mendekat, nanti awan hujan itu kita semai dengan bahan semai dari NaCl agar dia jatuh di tempat-tempat seperti di perairan, atau di laut, atau di tempat yang tidak berbahaya," ucap Faisal dalam sidang kabinet paripurna, Senin.
"Atau kalau sudah sampai di atas Jakarta, itu kita tebarkan kapur tohor atau CaO, supaya dia terpecah dan tidak terjadi hujan," kata Faisal melanjutkan penjelasannya.
"Jadi ini membantu untuk mengendalikan atau memitigasi bencana-bencana meteorologi yang mungkin diakibatkan oleh cuaca ekstrem," jelas Faisal, menambahkan bahwa modifikasi cuaca dapat menurunkan curah hujan hingga 20 sampai 50 persen dibandingkan skenario tanpa intervensi.
"Kami sudah bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas. Untuk masyarakat, tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi," tutur Faisal menegaskan komitmen koordinasi lintas lembaga demi keselamatan publik.
Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas pada Sabtu pagi menekankan pentingnya menanggapi peringatan dini BMKG secara serius, khususnya menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru yang berpotensi meningkatkan curah hujan di beberapa daerah.
"Kemudian masalah komunikasi juga diperhatikan, termasuk peringatan dini dari BMKG untuk beberapa daerah yang mungkin di Natal dan tahun baru ini akan mengalami peningkatan curah hujan untuk menjadi perhatian," paparnya Prasetyo, menambahkan agenda rapat tersebut mencakup persiapan menghadapi cuaca ekstrem.
Selain upaya mitigasi cuaca, pemerintah menyiapkan pasokan bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok makanan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, guna menjaga stabilitas kehidupan masyarakat selama libur panjang akhir tahun.(MG/FRA)