Capaian Pelayanan Kontrasepsi di Riau Masih Minim

Capaian Pelayanan Kontrasepsi di Riau Masih Minim

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa capaian pelayanan atau pengguna alat kontrasepsi (Alkon) di Riau masih rendah. Hal ini disebabkan karena masih enggannya masyarakat menggunakan alat kontrasepsi dalam menekan angka kelahiran. 

"Tercatat jumlah pelayanan kontrasepsi hingga Oktober masih di angka 49 persen, angka tersebut masih jauh dibawah yang seharusnya diangka 72 persen," ujar  Sekretaris BKKBN Riau, Merry Ellya kepada Riaumandiri.co, akhir pekan kemarin. 

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi kendala, di antaranya adanya peralihan tugas pengadaan alkon dari sebelumnya berada di pusat kini beralih kemasing-masing daerah atau propinsi. Dengan waktu peralihan Januari hingga Maret, dengan melakukan pemesanan melalui e-katalog. 


"Jadi dengan adanya peralihan tersebut tentu kita membutuhkan waktu, karena kita harus langsung melakukan pemesanan, kemudian barulah didistribusikan ke masing-masing kabupaten," paparnya. 

BKKBN juga sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah, lanjut Merry, tentunya melaksanakan apa yang sudah menjadi program Nawacita pemerintah. Untuk itu, BKKBN berupaya melakukan pelayanan di seluruh wilayah, dengan menjangkau daerah terpencil, perbatasan dan juga kepulauan.

Selain itu, permasalahan yang terjadi di lapangan yakni, masih tidak jelasnya atau terjadinya miskomunikasi terhadap pembayaran klaim bagi peserta (Metode KB Jangka Panjang) MKJP yang dilakukan di klinik dan juga puskesmas. Awalnya ditanggung oleh puskesmas, tetapi karena tidak adanya anggaran maka saat ini biaya tersebut ditanggung dan dibayarkan oleh BKKBN. 

"Masih ada miskomunikasi antara BPJS, diskes, dan juga BKKBN. Padahal itu seharusnya memang harus ditanggung oleh BPJS karena itu termasuk barang medis habis pakai, namun sekarang masih BKKBN yang menanggung. Apalagi kondisi BPJS saat ini yang sedang dalam kondisi defisit anggaran," tambahnya. 

Merry juga memastikan bahwa untuk enam bulan kedepan, ketersediaan Alkon di Riau masih aman. Adapun jumlah peserta KB tercatat saat ini sebanyak 8.213, PB PP/PK 1.811, ID 389, Implant 578, MOW 275 dan MOP 5 serta suntik 3.027, pil sebanyak 1.406 peserta dan kondom dengan jumlah peserta 722.

Sementara kebutuhan Alkon di Riau diperkirakan 1.000 setiap bulannya, yang terbagi Fallopering, IUD Coper T, Kondom, Pil KB, Suntikan dan Susuk KB. "Angka tersebut biasanya ditambahkan 10 persen, untuk persediaan atau stok jika dibutuhkan," pungkasnya.

Reporter: Renny Rahayu