Light Study Center Pekanbaru

Buka Kelas Bimbingan Tes Akpol

Buka Kelas Bimbingan Tes Akpol

PEKANBARU (HR)-Pertama kali berdiri pada 31 Juli 2007, lembaga pendidikan yang dipimpin alumni FMIPA Kimia UR. Sangat terbatas dalam hal sarana dan prasarana, termasuk jumlah tenaga guru yang hanya 9 orang serta 20 siswa.

Barulah pada tahun 2008, selaku pimpinan Light Privat, Nani Triana Syari berinisiatif membuka kelas ceria anak sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi sosial di lingkungan sekitar.

"Bagaimanapun juga kami berprinsip, dimanapun kita berada dan mengabdi, maka prioritaskanlah kebuthan lingkungan kita," kata Nani Triana Syari, kepada Haluan Riau, Jumat (20/2).

Kelas ini berjumlah 3 kelas dengan total siswa 32 orang. Setiap siswa hanya dibebani biaya Rp 2.000,- per pertemuan. Namun tak lama kelas ceria ini ditutup, karena menurunnya antusias siswa pada tahun 2010.

"Sebagai gantinya, dibentuklah Light Study Club, kelompok belajar yang tidak hanya mengedepankan sosial tapi juga mengedepankan kurikulum di sekolah, terdiri dari 4 kelas dan 24 siswa," jelas Nani.

Seiring dengan bertambahnya jumlah siswa dan peningkatan kualitas pelayanan tehadap siswa, maka pada tanggal 10 Oktober 2011 Light Study Club melebur menjadi Light Study Center (LSC). LSC memberikan jasa bimbingan belajar dan privat.

Dijelaskannya, bahwa lembaga pendidikan ini berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Sejalan dengan berkembang jumlah total guru privat 85 orang dan guru bimbel 21 orang.

Adapun kualifikasi guru dari berbagai universitas, seperti UR, UIN Suska, UIR, UMRI (mahasiswa S1 dan alumni S1). Jumlah siswa privat 95 orang, jumlah siswa bimbel 55 orang.

Uniknya, LSC juga melayani siswa-siswi untuk bimbingan khusus untuk persiapan tes akademik POLRI dan Sekolah Tinggi.
 
"Memang kami ada program khusus, untuk siswa yang membutuhkan bimbingan tes masuk Akademi Kepolisian dan Bintara. Kami akan memberikan kisi-kisi tes Akpol di ruangan yang ber-AC dengan jumlah maksimal 6 siswa setiap kelasnya," tambah Nani.

Selain memberikan beasiswa kepada 10 orang siswa kurang mampu dalam bentuk gratis biaya les. LSC juga menerapkan program mengaji bagi siswa muslim. Bahkan juga untuk pengembangan diri bagi guru-guru berupa pengajian mingguan.

Lembaga pendidikan yang beralamat di Jalan Belimbing no 17, Pekanbaru ini selalu menerapkan kebijakan biaya yang murah dan terjangkau, sistem belajar efektif 1 guru 8 siswa serta mengikuti kurikulum sekolah yang berlaku.

Ternyata, perjalanan panjang LSC ini layak menjadi pertimbangan bagi siswa yang ada di Pekanbaru. Apalagi, dengan menjadi siswa LSC, maka akan diperoleh dua manfaat dunia dan akhirat.(yuk)