Seminar Nasional Celscitech UMRI

66 Dosen Nasional Presentasikan Makalah Riset

66 Dosen Nasional Presentasikan Makalah Riset

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Dalam memberikan pencerahan ilmu dan menggali ide-ide baru, tidak hanya dibidang pendidikan namun juga diseluruh bidang.

Sebanyak 66 dosen nasional mempresentasikan hasil makalah risetnya, yang nantinya dijadikan sebagai bahan rujukan bagi perguruan tinggi dalam menentukan penelitian. Presentasi yang digelar dalam acara Seminar Nasional dan Call for Papers, 1s Celscitech 2016, yang ditaja oleh Universitas Muhammadiyah Riau, Rabu (21/9) di Hotel Arya Duta Pekanbaru.

Dalam seminar yang dihadiri oleh para dosen dari perguruan tinggi di Indonesia ini, turut membahas 6 bidang ilmu yakni pendidikan, komunikasi, ekonomi, science, hukum, dan teknologi. Dikatakan Rektor UMRI,


H Mubarak merupakan ajang memberikan informasi atas apa yang pernah dilakukan di bidang ilmu masing-masing. Dimana bisa saling berbagi informasi, metode dan sebagainya. Bahkan diharapkan saling berbagi riset. Apalagi, banyak peneliti yang hadir dalam seminar ini.

Disini digabungkan berbagai macam disiplin ilmu. Karena bagaimanapun, untuk memajukan negeri, harus ada keterkaitan antardisiplin ilmu. Diharapkan seminar ini menghasilkan ide cemerlang. Sehingga terbentuk jejaring atau kolaborasi antarpeneliti. Terlebih, topik yang dibahas menelisik keunggulan lokal yang kedepannya dapat dimanfaatkan se Indonesia.

Dalam seminar yang menghadirkan dua pembicara tersebut yakni, Dewan Ekonomi DPP Muhammadiyah yang juga Dewan Ekonomi
Nasional, Pemateri, Mohammad Nadjikh dan Ricky Elson. Dalam paparannya, Nadjikh menuturkan pentingnya kreasi nilai sosial dan ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan. Namun, ia tidak mau kreasi nilai sosial dan ekonomi ini dipolitisir. Sehingga kerap menjadi objek yang dikritisi saat kampanye-kampanye.

Menurut dia, masyarakat miskin perlu dididik dan dibina. Sehingga mereka menjadi produktif dan berpenghasilan. Di antaranya yaitu perlu penciptaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran. Di samping itu, perlu entrepeneur baru yang berasal dari masyarakat miskin. Seperti buruh pabrik, TKI, pengrajin, sektor informal, buruh tani, nelayan dan sebagainya.

Begitu jadi entrepeneur, maka orang miskin akan menggerakkan pembangunan. Sehingga ekonomi negara itu tergenjot. Menurut dia, pemerintah jangan terlalu dominan mengatur dan membatasi sektor swasta. Padahal, semestinya lebih kreatif dalam pemberdayaan masyarakat miskin.

Sementara Ricky Elson lulusan Unand Padang ini merupakan, ulusan terbaik tekhnik mesin polytechnic university of japan. Terakhir menduduki jabatan kepala divisi penelitian dan pengembangan teknologi permanen magnet motor dan generator di nidec coorporaion, kyoto
Kemudian,

penggagas dan pengembang mobil listrik nasional (Selo dan Gendhis) ini juga berperan dalam pengembangan dan peneliian PLTA di Indonesia, terutama daerah ciheras. Melalui presentasi orang hebat ini, peserta merasa sangat termotivasi, karena kedua pemateri ini banyak berhasil dalam melakukan riset. (nie)