Kadisdik Pertanyakan Demo LSM Penjara

Kadisdik Pertanyakan Demo LSM Penjara

PEKANBARU (HR)-Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Zulfadil, mempertanyakan demo LSM Penjara di depan Kantor Walikota. Pasalnya zakat yang dikutip sebesar 2,5 persen oleh Disdik bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk membantu anak miskin.
"Saya tidak memotong gaji guru, saya hanya mengambil hak anak yatim 2,5 persen," kata Zulfadil, Selasa (3/2)
Dikatakannya, demo LSM terkait pemotongan gaji guru dan serifikasi guru tidak beralasan. Karena apa yang dilakukan Pemko terhadap para guru tidak menyalahi dan itu aturan agama.
"Zakat adalah wajib, sedangkan pajak saja tidak bisa dielakkan apalagi zakat, agama mengatakan zakat diambil," paparnya.
Menurut dia, guru yang mendapatkan pemotongan gaji tidaklah semua, hanya mereka yang memiliki minimal penghasilan Rp3.850.000. Dikatakannya, pihaknya tidak akan mencabut kebijakan zakat tersebut sebelum ada perintah dari Walikota Pekanbaru. Apalagi dana yang dikumpulkan sudah  mencapai Rp380 juta sudah dibagikan buat 200 anak tak mampu.
"Mana lebih kita pilih ada 80 guru yang demo, dari pada ratusan anak yang akan dapat bantuan mendemo," tanyanya.
Selain itu, pemotongan Rp500 ribu dana sertifikasi guru yang dilakukan Disdik tidak beralasan. "Tolong jelaskan, dimana di potongnya. Jika ada siapa yang memotong," tegasnya.
Demikian juga dengan dana BOS dan dana Komite Sekolah itu memang untuk kesejahteraan, khususnya bagi anak didik yang kurang mampu. "Itu uang orang yang mampu. Jadi boleh saja digunakan membantu meringankan anak yang kurang mampu. "Saya tunggu perintah walikota, kalau walikota tidak menarik kita jalan terus," katanya.(sar)