Mendikbud Prihatin Aktivitas Sekolah di Riau

Selama Libur, Siswa Diberi Tugas

Selama Libur, Siswa Diberi Tugas

PEKANBARU (HR)-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mengaku prihatin dengan kondisi pendidikan di Provinsi Riau.

 Hal itu menyusul lumpuhnya aktvitas di sekolah yang sudah berlangsung selama dua minggu lebih, akibat kabut asap yang tak kunjung berhenti.

 Untuk itu, ia meminta seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning, memberikan tugas rumah kepada seluruh siswa selama libur sekolah.

"Setiap minggu harus dilakukan evaluasi dengan kondisi asap yang ada saat ini.

Anak-anak diberikan tugas di rumah selama libur ini," ujar Menteri Anies Baswedan, dalam telekonferen dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau,

Kamsol, saat rapat bersama dengan dinas pendidikan kabupaten-kota se-Riau, Selasa (15/9).

Menurut Kamsol, sesuai rencana, seharusnya Menteri Anies Baswedan akan datang ke Riau dan ikut hadir dalam rapat tersebut. Namun karena Bandara SSK II Pekanbaru terganggu kabut asap, rencana itu pun akhirnya batal dilaksanakan.

 Sebagai gantinya, Menteri Anies Baswedan menggelar telekonferen untuk membahas dunia pendidikan di Riau.

Ditambahkannya, kebijakan Mendiknas itu juga berlaku untuk daerah lain yang mengalami hal dengan Riau, seperti Kalimantan Tengah dan Jambi.

 Di dua provinsi itu, aktivitas pendidikan juga terganggu akibat kabut asap yang pekat. "Menteri memberikan arahan kepada kita dan dinas kabupaten/kota. Intinya, selama libur, siswa diberi tugas di rumah," terangnya.

Berdasarkan instruksi itu, semua pihak sepakat, selama libur sekolah, guru dan wali kelas tetap masuk sekolah untuk menyiapkan materi.

"Jadi guru dan wali kelas menyiapkan materi pelajaran di sekolah, dan diberikan kepada tugas kepada siswa. Guru dan wali kelas juga ikut memantau baik langsung maupun tidak langsung kepada siswa yang terdekat.

 Ataupun melalui telepon dan internet," ujar Kamsol.

Ditambahkan Kamsol, seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota juga sepakat meliburkan siswa sekolah sampai satu minggu ke depan.

 Sampai situasi kabut asap di wilayah Riau normal. Jika asap sudah hilang, proses belajar mengajar dilanjutkan dan mengejar ketertinggalan pelajaran.

"Sampai status darurat dicabut dan sampai kondisi asap benar-benar baik. Jadi nanti setelah masuk sekolah, seluruh jam pelajaran diefektifkan dan ditambah jam pelajaran.

 Jadi jam yang tidak efektif itu nantinya akan diefektifkan oleh wali kelas dan guru untuk mengejar ketertinggalan," katanya.

Sementara itu, tokoh pendidikan Riau, Sumardi Taher, yang turut hadir pada rapat koordinasi bersama Disdik menyampaikan, anak-anak sekolah selama diliburkan tetap harus diberikan pelajaran di rumah.

 "Sekarang ini kita memamg serba susah. Meski diliburkan, anak-anak main juga di luar, jadi usulan kita sama dengan menteri, anak-anak tetap diberikan tugas di rumah selama libur sekolah.

 Sekarang ini kan bisa menggunakan teknologi bisa menggunakan hape atau melalui internet. Tugas-tugas yang diberikan nanti dikumpulkam sebagai bahan evaluasi," ujar mantan anggota DPD RI ini. (nur)