Atasi Karhutla

Pj Bupati: Semua Harus Saling Koordinasi

Pj Bupati: Semua Harus Saling Koordinasi

RENGAT (HR)-Penjabat Bupati Indragiri Hulu Kasiarudin, meminta kepada seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, camat, lurah dan kepala desa agar tidak meninggalkan wilayahnya sampai kabut asap tertanggulangi. Hal ini dilakukan memudahkan koordinasi dalam upaya penanganan kebakaran lahan dan hutan di wilayah Kabupaten Inhu.

"Selain itu, camat dan kepala desa juga harus terus berkoordinasi dan menyediakan bak penampungan untuk memudahkan pendistribusian air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kemarau dan kekeringan," pintanya, Jumat (11/9).
Selain itu, Penjabat Bupati Inhu juga minta kepada dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat bersinergi, sehingga upaya penanggulangan karhurta lebih maksimal. Selain itu, Penjabat Bupati juga minta, agar prosedur tetap penanganan karhutla dimantapkan dan lebih memanfaatkan pendekatan IT untuk penanganan yang cepat.

Sedangkan terkait status kondisi kabut asap, Kasiarudin mengungkapkan perlu dilakukan kajian dan analisasi sebelum mengajukan dan menetapkan status tanggap darurat. “Pemkab Inhu juga melaksanakan Salat Istisqa, dan juga akan dilakukan diseluruh kecamatan,” pungkas Pj Bupati.  

Seperti diketahui, masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu mulai kesulitan dalam memperoleh air bersih. Kondisi ini tentunya menambah penderitaan masyarakat, setelah harus berkutat dengan kabut asap dan suhu udara yang cukup tinggi, srang harus dihadapi dengan sulitnya mendapatkan air yang layak dikonsumsi.

Daerah Seberida , menurut Camat Seberida Triyatno beberapa kawasan diw ilayah yang dipimpinnya seperti Bandar Padang, Sibabat, Paya Rumbai danlainnya."Sumur-sumur warga sudah tidak memiliki air lagi, begitu juga dengan warga yang biasa mendapatkan air bersih dengan sumur bor, tak lagi bisa disedot airnya," jelasnya. Hal senada juga diungkapkan Camat Batang Cenaku, Afran.

Warga yang biasa mengharapkan air dari sungai-sungai kecil, terpaksa harus mendapatkannya pada sungai induk. Belum lagi untuk tanaman masyarakat yang rata-rata berladang, buat menyiram tanamannya sudah tidak ada lagi. "Kami sudah meminta kepada pihak PDAM untuk bisa menyiapkan air bersih untuk masyarakat," tegasnya. (adv/humas)