Rangkul Ojek Liar, Kepala Terminal Payung Sekaki Tak Mau Kucing-kucingan

Rangkul Ojek Liar, Kepala Terminal Payung Sekaki Tak Mau Kucing-kucingan

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kepala Terminal Payung Sekaki, Henry Tambunan, merangkul ojek liar sebanyak 41 orang yang biasa mencari penumpang di sekitar terminal. Kebijakan tersebut diambil karena tidak mau terus-menerus kucing-kucingan. 

"Mereka sudah kita larang, tapi tak bisa. Saya tutup pintu sana, mereka masuk lewat sini. Akhirnya mereka saya kumpulkan. Jumlahnya sebanyak 41 orang. Saya kumpulkan kelengkapan administrasinya, saya bawa rapat. Saya katakan, kalau memang dari sini mereka cari penghidupan, rezeki, ya sudah kita berdayakan," jelas Henry kepada riaumandiri.id, Senin (23/12/2019).

"Kita jadikan mereka ojek terminal. Namun, mereka harus mengikuti aturan yang kita tetapkan sekaligus harus merasa menjadi bagian dari keluarga terminal. Juga tidak mengganggu kenyamanan penumpang," sambungnya. 


Ojek Terminal Payung Sekaki bisa diketahui dari ciri-cirinya, yakni memakai jaket biru bertuliskan 'Ojek BRPS'. 

Salah satu driver ojek Terminal Payung Sekaki, Marbun, mengaku senang dengan kebijakan tersebut. Pasalnya, dengan pemberdayaan ojek secara resmi, dapat memperkecil kesempatan ojek-ojek liar melakukan tindak kejahatan. 

"Mantap. Bagus. Kita senang seperti ini karena kehilangan, keluhan, kecopetan sudah tidak ada lagi. Penumpang juga jadi nyaman. Saya pikir kalau ini diteruskan akan jadi sangat bagus," ungkapnya. 

Marbun juga mengungkapkan, saingan terberat ojek terminal adalah ojek online. Menurutnya, ojek online yang kerap masuk ke wilayah terminal menyebabkan susahnya mereka mendapat pelanggan.

"Kalau bisa ojek online itu jangan masuk ke dalam. Enggak enak. Kita ngobrol sama penumpang, tiba-tiba nanti mereka nyerobot pelanggan kita. Kan enggak enak jadinya. Padahal kalau harga, kita bisa nego. Bisa kita turunkan di bawah ojek online itu," jelasnya. 

Marbun berharap, pihak terminal bisa memberikan regulasi resmi terkait persaingan ini. 

"Kalau bisa pihak terminal bisa mengaturlah. Biar bisa berbagi. Ya kita tahulah kita sama-sama cari makan. Tapi kalau bisa ojek online itu di luar, biar kita saja yang di dalam terminal," tutupnya. 


Reporter: M. Ihsan Yurin



Tags Pekanbaru