Pascapenetapan Riau Darurat Bencana Asap

Terkait Pernyataan Langit Riau Biru dan Belum Mengkhawatirkan, Syamsuar: Itukan Pada Waktu Itu

Terkait Pernyataan Langit Riau Biru dan Belum Mengkhawatirkan, Syamsuar: Itukan Pada Waktu Itu

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Gubernur Syamsuar telah menetapkan status darurat bencana asap di Riau. Langkah ini diambil setelah banyaknya masyarakat terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mencapai 33.664 orang, dan belum meredanya kabut asap, bahkan cenderung semakin pekat.

Penetapan status darurat bencan asap ini bertolak belakang dengan pernyataan pemerintah pusat yang menyatakan langit Riau masih biru, dan statement Menko Polhukam Wiranto yang menyatakan pemberitaan Karhutla di Riau tak separah yang diberitakan. Termasuk pernyataan Syamsuar sendiri yang menyatakan kondisi Riau belum mengkhawatirkan.

Saat dikonfirmasi terkait dengan pernyataan petinggi pusat dan dirinya yang menyakitkan hati masyarakat Riau, Gubri mengatakan pernyataan tersebut keluar pada saat itu. Walaupun kondisi di Riau sudah parah.


“Itukan pada waktu itu, jadi sekarang pada waktu ini,” ujar Gubri usai menetapkan status Riau sebagai darurat bencana asap.

Dijelaskan Gubri, saat ini Pemprov Riau telah menetap status siaga darurat bencana asap. Dan akan menyelesaikan Karhutla agar tidak berdampak asap lagi yang menyelimuti Riau.

“Kita kan saat ini sudah menetapkan status darurat bencana asap di Riau,” kata Gubri.

Untuk diketahui, pernyataan Gubernur terkait yang menyatakan karhutal di Riau telah menyebar di media termasuk media sosial saat kondisi Karhutla belum separah saat ini. Termasuk statement Gubernur Riau beberapa pekan lalu menyatakan kondisi asap di Raiu juga belum mengkhawatirkan. 

Saat kondisi Kahutla sudah begitu parah, dimana ribuan hektare lahan terbakar, dan menyebabkan asap yang begitu tebal serta kualitas udara sudah sangat berbahaya. Akibatnya seluruh Aktifitas sekolah dihentikan, penerbangan di Bandara SSK II terganggu, banyak penerbangan yang membatalkan penerbangan ke Riau.

Reporter: Nurmadi