Pernyataan Pimpinan KPK Dinilai Timbulkan Kegaduhan

Pernyataan Pimpinan KPK Dinilai Timbulkan Kegaduhan
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Achmad Baidowi menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya tidak menyampaikan atau mengeluarkan pernyataan yang berpotensi membuat gaduh, kegelisahan dan kecurigaan di kalangan masyarakat dalam Pilkada 2018.
 
"Pimpinan KPK menyampaikan pernyataan yang cukup membuat gaduh, bahwa ada sekian calon kepala daerah berpotensi jadi tersangka," kata Baidowi dalam diskusi ‘Regulasi Cakada Korupsi, Perppu atau revisi UU?' di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).
 
Seharusnya menurut Awik, begitu dia akrab disapa, pimpinan KPK tidak banyak bicara, tetapi banyak bertindak kalau memang bukti-buktinya sudah kuat dan kongkrit.
 
"Ini kok kayak jadi pengamat. Seharusnya gak usah keluar omongan seperti itu sehingga menimbulkan kegelisahan, kecurigaan bahkan boleh dibilang kegaduhan baru. Saya tidak tau motifnya Agus Rahardjo apa. Padahal sebelum-sebelumnya tidak pernah seperti itu, jadi seolah-oleh KPK sedang bermain politik," kata Awik.
 
Politisi F-PPP itu mengatakan, KPK dapat menetapkan seseorang menjadi tersangka jika buktinya sudah kuat dan sudah final. “Kalau sudah kuat buktinya baru ditersangkakan. Kalau belum, ya jangan. Sehingga KPK ini tidak seolah-olah bermain politik. Sekarang ini seolah main politik, kalau sudah kuat secara hukum ya silahkan tahan saja,” paparnya.
 
Sementara itu, anggota Komisi II dari Gerindra Ahmad Riza Patria menyayangkan banyak sekali pasangan calon kepala daerah yang terkena korupsi, apalagi kena operasi tangkap tangan (OTT).
 
"Dia tidak menyalahkan calon kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi, tapi kesalahan partai politik yang mempunyai kewenangan dalam mengusung calon kepala daerah.
 
"Partai politik yang bertanggung jawab mengusung pasangan calon masih belum teliti, belum cermat dan belum hati-hati dalam mengusung pasangan calon. Ini yang menjadi pelajaran bagi kita semua, khususnya partai politik ke depan dalam mengusung pasangan calon," kata Riza.
 
Tidak kalah penting menurut Riza, partai politik dalam mengusung pasangan calon jangan sekedar mengedepankan hasil survei yang lebih menonjolkan popularitas dan elektabilitas, lupa meneliti lebih jauh terkait integritas.
 
"Mudah-mudahan kedepan, media yang punya tanggung jawab yang sama, jangan cuma menonjolkan popularitas dan elektabilitas yang tinggi disosialisasikan, tapi tampilkanlah orang yang punya integritas dan kopetensi yang baik. Teman-teman di parpol bisa lebih memperhatikan ini," harapnya. 
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang