Taman Arkeologi Bawah Laut Sisa Kejayaan Romawi Kuno

Taman Arkeologi Bawah Laut Sisa Kejayaan Romawi Kuno

JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Di sebelah barat Teluk Napoli yang berada di kota Romawi kuno Baiae terdapat resor yang sangat terkenal. Dibangun di tepian pantai yang memiliki pemandangan indah dan dilengkapi dengan fasilitas terapi air.

Hedonisme yang tercipta di sana, membuat image Baiae seperti Las Vegas. Seorang sarjana Romawi kuno, Marcus Terentius Varro sampai menggambarkannya sebagai sarang hawa nafsu dan pusaran mewah.

Namun kini, sebagian besar Baiae terletak di bawah air. Aktivitas gunung berapi bawah tanah membawa air ke permukaan dan membawa kejatuhan Baiae dari kebiasaan berpesta pora.

Seluruh tanah amblas lebih dari enam meter. Lalu peristiwa ini dikenal sebagai bradyseism yaitu pengosongan dapur magma yang terletak di bagian dasar. Bencana ini terjadi selama abad ke-16, tapi saat benar-benar tenggelam, Baiae hanya meninggalkan bekas-bekas kemegahan saja.

Pada awalnya, kawasan Baiae hanya dibangun di semenanjung sebagai pelabuhan. Kemudian berubah menjadi resor mewah pada awal kekaisaran Romawi. Baiae menjadi tempat liburan favorit para aristrokat Romawi seperti Julius Caesar, Nero, Caligula, Augustus, Pompeius, Marcus Antonius, Septimus Severus dan masih banyak lainnya.

Kejayaan Baiae berakhir, setelah invansi oleh pemimpin Muslim berhasil mengalahkan mereka pada abad ke-8. Dan, pada abad ke-16 berakhir dengan lenyap di bawah Laut Tyrrhenian.

Sekarang, wisatawan dapat menyelam ke bawah pelabuhan untuk melihat bukti reruntuhan. Di sana, kamu dapat melihat jalan beraspal yang diapit dengan bangunan, villa yang megah, puluhan patung marmer dan kompleks pemandian.

Sebagian besar dinding bangunan telah runtuh. Tapi beberapa dari ruangan, masih memiliki lantai mosaik yang utuh. Sebagian besar ditutupi oleh rumput laut. Kini Baiae ditetapkan sebagai taman arkeologi bawah air. (mer/vin)