Bermula Candaan di Group WhatsApp, Dua Anggota Dewan Cekcok di Bandara

Bermula Candaan di Group WhatsApp, Dua Anggota Dewan Cekcok di Bandara
RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Dua orang anggota DPRD Riau terlibat adu mulut saat berada di Ruang. VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Senin (30/10) sore kemarin. Keributan keduanya diduga bermula dari candaan di Group WhatsApp Anggota DPRD Riau, dan tidak terkait tugas kedewanan.
 
Adapun kedua anggota Dewan yang terlibat cekcok ini adalah Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu, dan Sekretaris Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby.
 
Dikonfirmasi, Kordias Pasaribu membenarkan adanya keributan antara dirinya dengan Suhardiman Amby. Menurut Kordias, kejadian tersebut bermula saat dirinya dan Suhardiman terlibat dalam sebuah pembicaraan serius di grup WhatsApp anggota DPRD Riau. Saat itu, Kordias menilai candaan Suhardiman Amby telah menyinggung-nyinggung partainya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
 
Terkait hal itu, Kordias yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Riau mengaku telah memberikan masukan, namun ditanggapi emosi oleh Suhardiman.
 
"Dia (Suhardiman,red) bilang, turunkanlah tensi, jangan terlalu tinggi-tinggi kali. Aku bilang, aku sudah tak sekali dua kali menyampaikan kalau media sosial bukan untuk menjelek-jelekkan, apalagi ini berkaitan dengan partai. Dia marah-marah, dan maki-maki saya. Saya pun kesal jadinya, itu yang membuat ribut," ungkap Kordias, Selasa (31/10).
 
Legislator asal Kota Pekanbaru itu juga tidak memberikan keterangan yang jelas, apakah antara dirinya dan Suhardiman telah berdamai atau tidak. Namun sejauh ini, katanya, Suhardiman masih memberikan informasi yang tidak benar di media.
 
"Dibilang berdamai, gimana ya. Tadi saya sempat lihat beberapa media online. Ada beberapa informasi yang tidak benar, dan tidak sesuai dengan apa yang terjadi saat itu," imbuhnya.
 
Terpisah, Suhardiman Amby menerangkan kronologis kejadian Senin sore itu. Dikatakan Politisi Partai Hati Nurani Rakyat yang akrab disapa Datuk, saat itu dirinya bersama sejumlah rekannya yang tergabung dalam Panitia Khusus Investasi Modal DPRD Riau, hendak berangkat ke Jakarta dan menunggu di ruang VIP Lancang Kuning Bandara SSK II Pekanbaru. Saat itulah, dirinya terlibat pembicaraan serius dengan Kordias Pasaribu, terkait obrolan di grup WhatsApp anggota DPRD Riau.
 
Diakui Datuk, memang ada hal yang disampaikannya di grup tersebut, namun sifatnya hanya bercanda. "Saya bilang (ke Kordias), jangan terlalu tinggi tempramen di grup. Tapi kemudian dia mendatangi saya, lalu menunjuk-nunjuk dengan tangan kiri sambil mengatakan 'sudah saya ingatkan kau. Bahasanya mengajak berkelahi'. Dia jual, saya beli. Saya ajak dia ke luar ruangan, tapi dilerai oleh kawan-kawan lain," terang Legislator asal Kuantan Singingi tersebut.
 
Ditegaskan Suhardiman, Menurut dirinya, dia siap jika Kordias mengajaknya berduel, karena dinilai menyangkut marwahnya sebagai orang Melayu. "Saya sebagai orang Melayu, dan sebagai seorang datuk, tidak boleh dihina seperti itu. Saya tersinggung dengan caranya seperti itu, kemana pun saya siap," tegas Ketua Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau itu.
 
Sementara itu, diakui anggota DPRD Riau, Ade Agus Hartanto, yang saat itu berada di lokasi, keributan itu tidak terkait tugas keduanya sebagai anggota Dewan, melainkan hanya bermula dari candaan, yang ditanggapi serius oleh salah seorangnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 01 November 2017
 
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang