Inkonsistensi Nerrazzurri

Inkonsistensi Nerrazzurri

Praha (RIAUMANDIRI.co) - Kekalahan Inter Milan di Liga Europa Jumat (30/9) dinihari WIB,  menandai dua laga tanpa kemenangan. Padahal sebelum ini Inter melewati dua kemenangan beruntun, salah satunya lawan Juventus.

Inter tunduk 1-3 ketika bertamu ke markas Sparta Praha di matchday 2 Liga Europa. Nerazzurri tertinggal dua gol lebih dulu di babak pertama, membalas lewat Rodrigo Palacio di menit ke-71,

tapi tim lawan kemudian bisa bikin satu gol lagi. Inter juga menyudahi pertandingan minus satu pemain menyusul dikartumerahnya Andrea Ranocchia akibat dua kartu kuning.


Kekalahan tersebut membuat Inter belum mampu meraih satu angka pun dari dua pertandingannya di Liga Europa. Di matchday pertama lalu tunduk 0-2 ketika menjamu Hapoel Be'er Sheva.

Inter sekaligus juga sudah melewati dua pertandingan terakhirnya di seluruh ajang tanpa kemenangan. Akhir pekan lalu La Beneamata harus puas berimbang 1-1 lawan Bologna di Giuseppe Meazza. Di dua laga itu gawang Inter juga kebobolan lebih dulu.

"Mentalitas kami keliru. Pertandingan akan sulit jika tak memulai pertandingan dengan baik di pentas Eropa. Ini adalah kali ketujuh kami ketinggalan lebih dulu. Itu tak boleh terjadi lagi," kata penyerang Inter Eder di Inter.it, yang dikutip dari detiksport.

Dua laga tanpa kemenangan Inter ini terjadi setelah Inter menjalani periode dua kemenangan berturut-turut, yang ketika itu amat membangkitkan ekspektasi; Inter menang 2-0 atas Empoli setelah sebelumnya menyungkurkan penguasa Serie A Juventus 2-1.

"Kami juga harus berbenah di liga, tapi yang utama adalah memastikan mentalitas kami tepat setiap menjalani pertandingan. Mudah termotivasi untuk laga menghadapi Juventus, tapi kami mesti melakukan itu di setiap pertandingan," ucap Eder menegaskan.

Inkonsistensi Inter kian menonjol jika menyimak rekor tanding Frank de Boer sejak menangani klub tersebut musim panas ini; tiga kali menang, dua kali seri, dan tiga kali kalah. De Boer untuk sementara cuma punya persentase kemenangan 37,5%.

Ia kini punya pekerjaan rumah untuk bisa secara rutin memotivasi para pemain Inter di dalam setiap pertandingan yang dihadapi, seperti yang dikatakan Eder, demi mulai mewujudkan konsistensi.

Pelatih Inter Frank de Boer merasa frustrasi dengan hasil ini. "Kalau Anda memulai dengan sikap yang salah, Anda bisa membicarakan soal taktik semau Anda, tapi hal pertamanya adalah memiliki mentalitas yang benar," ucap De Boer kepada Sky Sport Italia.

"Pada gol kedua, kami memberikan sebuah peluang yang luar biasa. Semestinya tidak mungkin kebobolan dengan cara seperti itu," sembur dia.
"Di babak kedua, kami bermain sedikit lebih baik tapi belum bermain seperti yang saya inginkan. Setelah kartu merah, semuanya menjadi lebih sulit dan kedudukan 3-1 memastikan kemenangan mereka."

"Kami terlalu sering kehilangan bola dan harus berbenah karena kalau tidak kami juga akan menjalani situasi sulit untuk beberapa pertandingan ke depan," imbuh pelatih asal Belanda ini.

Kekalahan tersebut menjadi modal buruk bagi Inter untuk bertanding di lanjutan liga akhir pekan ini. Inter mesti melawat ke ibukota untuk menantang AS Roma di Olimpico, Senin (3/10) dinihari WIB.(bln/hai)