Supaya Tetap Basah

BRG Bangun Sumur Bor di Lahan Gambut

BRG Bangun Sumur Bor di Lahan Gambut

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Berbagai upaya terus dilakukan guna mencegah terjadinya kebakaran di lahan gambut. Salah satunya, dengan membuat sumur bor yang bertujuan agar lahan gambut selalu dalam keadaan basah.

Hal tersebut akan dilakukan Badan Restorasi Gambut (BRG) di sejumlah titik di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Desa Rimbo Panjang ini dipilih menjadi pilot project pembuatan sumur bor ini berkaca dari pengalaman sebelumnya kalau kawasan ini kerap menjadi langganan kebakaran lahan di setiap situasi memasuki musim kemarau.

Dengan adanya sumur bor yang nantinya akan dipergunakan untuk membasahi lahan gambut, diharapkan selalu dalam kondisi ideal untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan.

"Membangun konstruksi atau infrastruktur yang membuat gambut tetap basah. Caranya bisa sekat kanal atau sumur bor. Pembangunan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat harus melakukan dukungan pada program restorasi ini," jelas Myrna Safitri selaku Deputi Edukasi, Sosialisasi, dan Kemitraan BRG, di sela-sela Konsultasi Publik Partisipasi Masyarakat Dalam Proyek Restorasi, di Kantor Kepala Desa Rimbo Panjang, Minggu (1/5).

Menurut Myrna, membuat sumur erupakan teknik baru untuk tetap membasahi lahan gambut. Sumur bor akan ditempatkan di kawasan gambut, dan ke depannya akan digunakan teknologi sel matahari, atau tenaga surya untuk memompanya dengan ritme tertentu.

Kegiatan konsultasi publik tersebut, juga dihadiri ahli gambut, Asun Yusuf. Staf pengajar di salah satu perguruan tinggi di Palangkaraya tersebut menjelaskan jika keberadaan sumur bor ini akan menutup kelemahan embung saat musim kemarau yang bisa saja kering.  "Kalau embung itu tiba musim kemarau akan kesulitan air. Nah, kalau sumur bor ini tidak. Sangat optimis kita bisa mengatasi kebakaran lahan," jelas Asun.

Upaya ini merupakan maksimalisasi pencegahan yang dilakukan oleh BRG sebagai lembaga yang dibentuk pemerintah untuk mencegah terjadinya kembali musibah kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap.

Secara teknik, air dari sumur bor akan dialirkan melalui pipanisasi dengan menggunakan springle. Mesin yang menyedot air akan menggunakan tenaga matahari atau solar cell.  "Satu sumur bisa untuk luasan gambut maksimal 400 meter persegi," tegasnya.

Lahan gambut menjadi kawasan yang istimewa untuk menjaga pasokan air, termasuk bagi masyarakat. Pola kehidupan membuatnya semakin diekploitasi, sehingga berakibat fatal, lahan menjadi kering.

"Gambut tumbuh 0,2 cm pertahun. Bisa bayangkan kalau yang saat ini dalam 5 meter, berapa ribu tahun pembentukannya," tutupnya.(dod)