Pemerintah Atur Penyaluran Cabai Jelang Nataru

Pemerintah Atur Penyaluran Cabai Jelang Nataru

Riaumandiri.co - Bapanas mengatur penyaluran cabai dari wilayah penghasil ke wilayah yang membutuhkan pasokan, ini dilakukan sebagai upaya meredam kenaikan harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.


Langkah ini diambil di tengah lonjakan harga cabai di sejumlah daerah, di mana harga cabai merah tercatat tembus hingga Rp100 ribu per kilogram (kg) bahkan lebih di beberapa wilayah akibat musim hujan dan tingginya permintaan.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan cuaca memegang peranan penting terhadap produksi cabai.


 

"Hal yang perlu diantisipasi karena akhir tahun biasanya musim hujan, produk hortikultura seperti sayuran dan cabai memang rentan terhadap perubahan cuaca. Khusus cabai, ini agak berbeda. Begitu perubahan cuaca, misalnya hujan, biasanya para petani tidak metik atau petikannya tidak sebanyak kalau kondisi normal," ujarnya dikutip dari CNNIndonesia, Minggu (21/12).

 

Kondisi tersebut membuat harga di sejumlah daerah melonjak tajam. Di beberapa wilayah Indonesia, harga cabai merah telah menembus kisaran Rp100 ribu per kg, bahkan lebih tinggi di beberapa kabupaten terpencil.

Lonjakan ini sejalan dengan data kenaikan yang terjadi di sebagian besar kabupaten/kota pada pekan kedua Desember.

Untuk meredam tekanan harga, Bapanas memfasilitasi kerja sama antara pedagang besar Jakarta dan petani di Aceh Tengah, dengan pasokan rata-rata 13 ton per hari.

Distribusi akan diarahkan ke pasar induk seperti Senen, Kramat Jati, Tanah Tinggi, Cibitung, dan Caringin Bandung. Sentra produksi lain seperti Jeneponto, Enrekang, dan Wajo di Sulawesi Selatan juga tengah dijajaki untuk memasok cabai.

"Memang ada tantangan distribusi karena faktor cuaca dan sebagainya, yang kemudian bisa menyebabkan terganggu pasokan dan ujungnya terkoreksi harga tadi. Nah tapi kita terus lihat perkembangannya day per day secara nasional," katanya.



Berita Lainnya