Oknum Pengawas Diduga Bocorkan Jawaban UN

Oknum Pengawas Diduga Bocorkan Jawaban UN

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Isu tentang adanya kebocoran soal dalam pelaksanaan Ujian Nasional untuk SMA sederajat, terus mencuat. Di Pekanbaru, soal tersebut diduga dibocorkan oknum pengawas ujian sendiri. Hal itu diduga terjadi di salah satu sekolah swasta.

Namun isu bocornya soal UN tersebut, dibantah Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol. Menurutnya, kunci jawaban yang beredar tersebut merupakan ulah orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin mengacaukan ujian siswa.

Perihal dugaan aksi pembocoran soal UN tersebut, diungkapkan siswa yang tak mau disebutkan namanya. Oknum Dikatakan, oknum pengawas tersebut bertugas di salah satu sekolah swasta di kawasan Jalan Hangtuah Pekanbaru.

Menurutnya, oknum pengawas tersebut membagikan kunci jawaban kepada siswa di dalam ruang ujian. Ada yang diberikan melalui selembar kertas, ada pula yang melalui pesan BBM. "Ada 23 soal Bahasa Inggris yang dibocorkan, yang membocorkan pengawas UN, tapi hanya ke beberapa siswa saja. Ada yang memalui kertas ada juga yang lewat BBM. Jadi siswa yang tidak mendapat bocoran mengadukan persoalan ini," ungkapnya, Rabu (6/4).

Saat Haluan Riau coba mengonfirmasi permasalahan ke sekolah tersebut, suasana sekolah sudah mulai terlihat lengang. Hanya satu-satu guru yang masih terlihat dan mulai beranjak pulang. Begitu juga dengan kepala sekolah yang akan ditemui, sudah tidak berada ditempat.

"Ada apa Dik, Kepala Sekolah tak ada, tadi dia datang hanya sebentar, mengantarkan soal ujian k esini, sekaran beliau sudah pulang," ujar seorang guru.

Ketika ditanya nomor ponsel yang bersangkutan, guru tersebut mengaku tak memilikinya. Begitu juga saat ditanya alamat rumah, ia mengaku tak mengetahui."Tak ada simpan nomor kepala sekolah, rumahnya pun saya tak tahu," ujarnya sambil berlalu meninggalkan sekolah.

Jauh dari Harapan Sementara itu, Asisten Ombudsman RI Perwakilan Riau, Bambang Pratama, mengatakan, berdasarkan hasil monitoring Ombudsman Perwakilan Riau selama UN berlangsung, masih ditemukan kunci jawaban yang beredar di sekolah-sekolah.

Dalam UN kali ini, pihaknya setidaknya mengunjungi 13 sekolah di Pekanbaru. Sekolah tersebut sebagian besar sekolah negeri sebanyak delapan sekolah, lima sekolah swasta satu SMKN serta satu MAN.
 
Dikatakan, untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), ia mengakui berlangsung lancar dan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) UN.

Namun untuk pelaksanaan ujian secara manual, dugaan pelanggaran masih saja terjadi.
"Kita menemukan beberapa pelanggaran yang berulang sejak tahun lalu," katanya.

Pelanggaran itu di antaranya adalah pengawas yang tidak bertugas sebagaimana mestinya. "Seharusnya pengawas memeriksa dan memastikan setiap peserta UN tidak membawa contekan, kunci jawaban, handphone dan gadget,"sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga masih menemukan oknum pengawas yang terkesan membiarkan terjadinya pelanggaran di ruang ujian. Seperti membiarkan peserta UN berbicara kepada peserta yang lain yang ada di sampingnya. Selain itu, pihaknya juga menemukan masih ada pengawas ruang yang memainkan handphone saat menjalankan tugasnya. Berdasarkan temuan tersebut, pihaknya mengklaim, pelaksanaan UN yang jujur masih jauh dari harapan.

Dibantah Sementara itu, Kadisdik Riau membantah adanya soal yang bocor dalam UN kali ini. Menurutnya kunci jawaban yang disebut-sebut beredar tersebut merupakan ulah orang yang tidak bertanggungjawab, yang ingin mengacaukan ujian siswa.

"Tidak ada soal yang bocor, dan kunci jawaban itu hanya rekayasa orang itu saja yang ingin menjatuhkan ujian. Itu hanya spekulasi saja mengganggu ketentraman siswa saja," tegas Kamsol.

Pihaknya telah menekankan kepada seluruh siswa dan sekolah se-Riau, bahwasanya dalam menghadapi UN bukan tergantung dari orang, tetapi percaya diri dari masing-masing siswa. Seluruh siswa sudah belajar di sekolah dan tidak perlu lagi menerima masukan adanya jawab dan kunci jawaban yang tidak benar.
"Langkah kita sudah dari awal ditekankan percaya diri. Jangan terpengaruh dengan kunci jawaban yang tak jelas. Jalankan dengan jujur, hasilnya betul-betul murni," katanya.


Pihanya juga bersyukur, pelaksanaan UN berbasis kertas, sudah selesai dilaksanakan dan secara keseluruhan berjalan lancar dan aman. Sedangkan untuk UNBK, akan berakhir pada hari Selasa (12/4) pekan depan. Sementara itu untuk UN tingkat SMK akan berakhir hari ini, Kamis (7/4). Ujian yang akan dijalani siswa SMK adalah ujian Kompetensi dan Keahlian."Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan aman," ujarnya.

Untuk target kelulusan siswa di Provinsi Riau sendiri, Kamsol mengatakan tidak ada target yang ditetapkan. Pasalnya untuk kelulusan siswa tahun ini bukan berasal dari nilai UN, namun juga dari sekolah yang menentukan.

"Kelulusan ditentukan oleh sekolah masing-masing, kelulusan diambil dari seluruh aspek. Bukan hanya dari kemampuan intelektual semata, tapi sikap juga dinilai. Jadi mereka itu akhlak dan budi pekertinya juga berpengaruh," jelasnya.

"Kita bukan menyiapkan orang yang pintar, tapi siswa yang cerdas, dan berbudi pekerti yang mulia. Seuai dengan amanat undang-undang nomor 20," tambahnya lagi. (her, nur)