Ada Yang Berjalan Kaki

Orang Rimba Nekat Ngungsi ke Riau

Orang Rimba Nekat Ngungsi ke Riau

PEKANBARU (HR)-Ternyata, tidak hanya masyarakat perkotaan dan pedesaan saja yang menderita akibat kabut asap. Namun jauh hingga pedalaman hutan, penderitaan serupa juga dirasakan orang rimba atau yang lebih dikenal dengan sebutan masyarakat Suku Kubu, asal Muara Jambi, Provinsi Jambi.

Orang
Tak kuat harus menghirup asap di kampung halaman, mereka nekat mengungsi ke luar daerah, termasuk Riau. Beberapa di antara mereka yang kesasar hingga ke Pekanbaru dan ada juga yang akhirnya malah hingga di Kabupaten Pelalawan. Tidak saja tak kuat menahan asap, Karhutla di kampung mereka juga membuat rumah masyarakat terasing itu terbakar.

Kehadiran masyarakat dari suku terasing ini, tentu saja menarik perhatian. Meski sama-sama mengendarai sepeda motor, namun cara mereka berkendara sangat jauh berbeda dengan masyarakat Kota Bertuah lainnya.

Pemandangan itu tampak di persimpangan Jalan Tuanku Tambusai-Sudirman, Minggu (18/10) sore kemarin. Sejumlah pengendara sepeda motor yang berboncengan ramai-ramai, tampak kebingungan. Meski mengendarai sepeda motor, tidak ada yang mengenakan helm. Penumpangnya juga beragam. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Tak ayal, begitu melintas di depan pos polisi, rombongan aneh itu langsung dihentikan petugas Satlantas Polresta Pekanbaru.

"Ketika itu mereka sedang berhenti di lampu merah. Karena tak mengenakan kelengkapan seperti lazimnya, anggota bernama Brigadir Abus memanggil mereka," tutur Kasatlantas Polresta Pekanbaru, Kompol Zulanda.

Untunglah, mereka paham Bahasa Indonesia. Kepada petugas, mereka mengaku berasal dari Suku Kubu di pedalaman Muara Jambi. Kepada petugas, mereka mengaku kebingungan tidak tahu arah jalan ke kampung mereka. Mereka juga mengaku pergi dari kampung, karena tak tahan asap.

Tak ingin terjadi apa-apa, petugas Satlantas mengarahkan mereka sesuai tujuan. Mereka juga tak dikenakan sanksi tilang. "Ya, bagaimana mau ditilang, mereka tidak tahu apa-apa. Malahan mereka kehabisan stok logistik. Justru yang seperti ini wajib kita bantu. Petugas berpesan agar mereka hati-hati di jalan dan waspada. Kita arahkan sesuai jalur yang tepat menuju Jambi," ujarnya lagi.

Jalan Kaki
Kisah yang lebih tragis, juga dialami Orang Rimba yang berjalan kaki hingga akhirnya sampai ke Kabupaten Pelalawan. Setidaknya, ada 20 Orang Rimba, terdiri dari dewasa dan anak-anak, dari Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, yang terpaksa harus mengungsi dari kampung mereka. Dengan berjalan kaki, mereka akhirnya sampai ke Pelalawan, tepatnya di Jalan Lintas Timur Riau menuju Jambi. Di tempat itu, mereka tidur di tepi jalan dengan membentang tikar.

Rencana mereka akan kembali ke Jambi setelah sekian lama meninggalkan kampung halamannya yang ada di kawasan hutan belantara.

"Kami tanpa sengaja menemukan mereka di tepi jalan. Setelah kami tanya, mereka Suku Rimba dari Jambi. Sudah keliling ke Sumbar dan sampai ke Riau," kata Ketua Ikatan Muslim Riau Andalan (IMRA) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Wan Jakh Anzah.

Menurut Wan Jakh, hanya ada satu orang di antara mereka yang bisa berbahasa Indonesia. Akhirnya pihaknya mengetahui bahwa warga Suku Rimba itu akan pulang ke Jambi dengan berjalan kaki.

Akhirnya, Wan Jakh bersama pengurusnya, memberikan bantuan sembako buat mereka. IMRA juga membantu mereka dengan menyewakan satu unit mobil minibus. Mereka ditumpangkan untuk di antar sampai ke Kabupaten Sarolangun di Jambi.

"Alhamdulilah, ketua kelompoknya yang bisa berbahasa Indonesia, menghubungi saya, kalau mereka sudah sampai di Jambi," kata Wan Jakh.

Menurut Wan Jakh, di antara mereka ada dua warga yang membawa HP. Pengakuan mereka, setelah mengungsi karena rumahnya terbakar dan dikepung asap, mereka dihubungi pihak pemerintah setempat.

"Katanya mereka dihubungi pihak pemerintah setempat disuruh pulang dan akan dibangunkan rumah lagi. Itu sebabnya, mereka pulang setelah berkeliling berjalan kaki," pungkasnya. (bbs, dtc, grc, ral, sis)