Setelah Terhenti Enam Bulan

Proyek Tepi Laut Dilanjutkan

Proyek Tepi Laut Dilanjutkan

Tanjungpinang (HR)- Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakamann  Tanjungpinang kembali melanjutkan pengerjaan proyek Tepilaut setelah sempat macet sekitar 6 bulan, meski waktu pengerjaannya hanya tersisa empat bulan.

"Tahun ini kami akan menyelesaikan pengerjaan di bagian pinggiran dan taman. Setelah itu akan dilanjutkan ke bangunan gedung gonggong pada 2016 mendatang," kata Kabid Pertamanan DKKP Kota Tanjungpinang, Wambok Malili, Selasa  (5/8).

Pengerjaan ini, termasuk tahap dua setelah tahap pertama selesai dikerjakan pada 2014 dengan anggaran Rp4 miliar, untuk membuat penahan gelombang air laut kaki lever, taman dan pot.

Menurut Wambok, terhentinya proyek tersebut sejak Januari hingga Juni, dikarenakan defisit anggaran yang berdampak pada pemangkasan biaya proyek.

Sehingga setelah pemangkasan, anggaran proyek untuk pinggiran dan taman atau disebut landscap Tepilaut yang diperoleh dari APBD 2015 Kota Tanjungpinang sebesar Rp5,5 miliar.

"Seandainya rampung pada 2015 ini, maka seng penutup proyek akan dibuka dan dilanjutkan ke pengerjaan bangunan gonggong pada 2016," ujarnya.

Akan tetapi, sebelum dibuka untuk umum, pihaknya lebih dulu memperhatikan kondisi tanaman di taman tersebut. "Kalau masih banyak tanaman yang mati, maka sebagian kawasan Tepilaut tersebut belum bisa dibuka," ujarnya.

Sementara, jika tanaman tersebut berhasil tumbuh, DKKP Tanjungpinang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pengawasan untuk menjaga tempat yang bakal menjadi ikon Kota Tanjungpinang tersebut.

"Situasi seperti itu yang menjadi kami khawatirkan, jika proyek tersebut dibuka tanpa antisipasi lebih lanjut," ujarnya. (ant/ivi)