Sidak RSUD Telukkuantan, Ketua Komisi III DPRD Sesalkan Pelayanan Kurang Maksimal

Sidak RSUD Telukkuantan, Ketua Komisi III DPRD Sesalkan Pelayanan Kurang Maksimal

RIAUMANDIRI.CO - Ketua Komisi III DPRD Kuantan Singingi (Kuansing) Romi Alfisah Putra sangat menyayangkan pelayanan di RSUD Telukkuantan kurang memuaskan.

Hal ini berdasarkan pemantauan Tim Komisi III DPRD Kuansing saat Inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD pada Rabu (18/5/2022)

Ketua Komisi III Romi Alfisah Putra menilai pelayanan kesehatan di RSUD Telukkuantan tidak maksimal atau mengecewakan. Karena pihaknya menemukan banyak keluhan terkait pelayanan kesehatan.


"Padahal BLUD yang dikelola RSUD hampir Rp26 miliar. Sementara pelayanan mengecewakan, itu yang disayangkan," katanya.

Selain itu, kata Romi, fasilitas kesehatan yang tidak layak. Kebersihan, tenaga kesehatan kurang, bahkan parkir yang semrawut menjadi faktor minimnya pelayanan di RSUD Telukkuantan.

“Kami menerima banyak keluhan masyarakat soal layanan kesehatan. Artinya ini belum mencerminkan pelayanan yang maksimal,” bebernya.

Ia membeberkan, hasil sidak banyak pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Misalnya, pengambilan obat terlalu lambat hingga dokter yang tidak ada di tempat.

"Jam kerja harus dipatuhi. Walaupun pasiennya sudah habis, dokter harus standby. Jangan seperti itu lagi," harapnya.

Selain itu lanjutnya, pelayanan pasien rawat jalan juga kurang maksimal. Karena ditemukan pasien yang harus antre lama.

"Kalau seperti ini kasihan masyarakat. Jadi perlu ditata kembali sistem antreannya," pintanya.

Dewan juga menyoroti kebersihan RSUD yang banyak sampah. Seperti beton-beton besi sisa pembangunan tidak dibersihkan dan sampah lainnya sehingga mengganggu kenyamanan pasien.

"Beton-beton beserak, mengganggu kenyamanan. Parkir juga tidak ditata dengan baik," katanya.

Sementara di ruang laboratorium, Dewan menerima keluhan terkait tenaga kesehatan dan alat analisa penyakit yang masih kurang. Untuk sementara ruang laboratorium juga digunakan untuk ruang analisa penyakit.

"Kata Sekda dulu ada alat cuci darah (Hemodialisa), setelah kita cek belum ada. Maka kita minta komitmen pemerintah merealisasikannya," katanya.

Sementara untuk pelayanan UGD, kata Romi, pelayanannya sudah bagus dan nyaman. Meski begitu, masih membutuhkan tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan.

"UGD sudah bagus, tapi tenaga kesehatannya masih kurang," sebutnya.

Padahal katanya, Pemerintah wajib menjamin kesehatan untuk setiap masyarakatnya. Sementara fasilitas layanan kesehatan yang ada saat ini belum memadai.

“Kalau seandainya ada pelayanan RSUD tak sesuai dengan masyarakat, laporkan ke DPRD," tegas Romi.

Sementara terkait belum adanya alat cuci darah di RSUD Telukkuantan saat dikonfirmasi kepada Sekda Kuansing 

Dedy Sambudi dan Direktur RSUD Dr. Irvan Hakim saat berita ini dibuat belum menjawab konfirmasi yang dikirimkan media kepadanya

Namun, dari informasi masih yang berhasil dirangkum keberadaan alat cuci darah di RSUD terkedala karena belum adanya SDM yang bersertifikasi dan mereka (SDM) akan mengikuti terlebih dahulu Bimtek dari Korwil Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri ) Sumbar Riau serta perizinan yang juga belum dimiliki.



Tags Kuansing