PKS Minta Menteri ESDM Tak Terbitkan Izin Andesit di Wadas

PKS Minta Menteri ESDM Tak Terbitkan Izin Andesit di Wadas

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak mengeluarkan izin usaha pertambangan (IUP) di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah selama amdalnya tidak disusun dengan baik.

"Pemerintah jangan memaksakan kehendak bila amdal penambangan dan rencana pembangunan Bendungan Bener itu tidak baik," kata Mulyanto, Kamis (10/2/2022) menanggapi insiden yang terjadi di Desa Wadas, beberapa hari lalu.

Komisi VII DPR RI akan minta keterangan Kementerian ESDM terkait insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Sebab hingga saat ini Komisi VII DPR RI belum mendapat laporan resmi dari pihak Kementerian ESDM terkait usaha penambangan di Desa Wadas tersebut.

Lebih lanjut Mulyanto mangatakan, pemerintah harus melaksanakan pembangunan dengan pendekatan prosperity approach, bukan dengan security approach. Karena pembangunan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. 

"Titik masalah terutama terkait dengan penambangan batu andesit, yang sebagian akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener. Penambangan ini tidak menyajikan AMDAL yang akurat dan tidak melaporkan adanya penolakan dari warga. Yang terjadi kemudian justru adalah tindakan aparat penegak hukum yang represif dan intimidatif," terang Mulyanto.

Karena itu, kata Mulyanto, PKS mendesak pemerintah untuk segera menghentikan teror kekerasan terhadap warga. Segera membangun dialog yang konstruktif untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat dan upaya pembangunan nasional.

"Pembangunan harus dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bukan pembangunan yang ugal-ugalan dan sradak-sruduk dengan pemaksaan kehendak terhadap rakyat," tegasnya.

Pemerintah kata Mulyanto, harus menjalin dialog dengan masyarakat bukan dengan tindakan keamanan yang menghadapkan moncong senjata kepada mereka.

Mulyanto menegaskan, masyarakat adalah subyek pembangunan dan bukan sekedar obyek penderita dari proses pembangunan. 

Bahkan, katanya, presiden sendiri bekerja hanya menjalankan mandat dan amanat dari rakyat. Sehingga pendekatan yang manusiawi yang damai harus dikedepankan pemerintah.



Tags Peristiwa