UAS: Nabi Ibrahim AS adalah Teladan Melawan Pandemi Covid-19

Jumat, 24 Juli 2020 - 11:07 WIB
Ustaz Abdul Somad (kanan) menyampaikan tausiyah di aula lantai 9 Menara Bank BRI Jalan Sudirman, Pekanbaru, Jumat (24/7/2020). (Foto: Istimewa)

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Membuka hari baik, Jumat (24/7/2020), Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU) hadir di Kanwil Bank BRI Pekanbaru untuk mensosialisasikan program-programnya. 

Di aula lantai 9 Menara Bank BRI Jalan Sudirman Pekanbaru, tampak seratusan karyawan bank terbesar di Indonesia itu mendengarkan tausiyah dari Ustaz Abdul Somad (UAS). Mereka duduk berjarak menggunakan masker, sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Hebatnya, tidak semua jamaah beragama Islam, ada beberapa saudara non muslim.

Dalam tausiyahnya UAS mengungkapkan bahwa wujud rasa syukur terhadap Allah adalah dengan salat Idul Adha dan berkurban. Inilah pesan dari surat al Kautsar.

"Hidup ini singkat tetapi risikonya lama. Balasan setelah wafat sampai selesai urusan akhirat, sangat panjang perjalanannya. Maka sepanjang hidup, jagalah salat. Salat fardhu dan sunnahnya. Jangan lalai, apalagi meninggalkan salat, karena salat itu menjadi nutrisi yang menjadikan hati tenang," ungkap UAS mengingatkan.

Sementara itu, Ketua YTWU Alnof Dinar, Lc menyampaikan, bahwa yayasan yang baru didirikan kurang dari 2 bulan ini, telah menjalankan program orangtua asuh. 

"Sudah 2 anak yang di-support yayasan masuk pesantren, pertama Muhammad Rahman, hafidz 16 juzz di Pesantren Tahfiz Al Quran Hadits Internasional di Jalan Hunter Marpoyan Pekanbaru dan satu anak lagi, Ahmad Syukri, hafidz 5 juzz di Pesantren al Khoir di Tenayan Raya," ungkap Alnof. 

Tausiyah di Diskes Riau

Setelah menyelesaikan sosialisasi di Kanwil Bank BRI, UAS dan rombongan YTWU melanjutkan tausiyah dan sosialisasi ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 

Dalam kondisi pandemi Covid-19 Kadis Kesehatan Riau, Hj Mimi Nazir meminta UAS menyadarkan umat akan pentingnya melawan Covid-19 dengan menerapkan pola hidup sehat. 

"Kami berharap melalui ceramah dan tausiyah UAS, masyarakat paham dan sadar akan kesehatan, apalagi ditengah pandemi ini," harap Mimi membuka acara. 

Di hadapan kadis, pejabat eselon dan staf Dinas Kesehatan, UAS menyampaikan hikmah dari kisah Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim adalah nabi yang rasional. Menghadapi covid harus dengan rasional. Perilaku jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan adalah perilaku rasional yang mesti diterapkan.

Ibrahim diambil dari kata Abu Rahim yang artinya bapak yang sayang kepada anak. 

"Cara menyayangi anak tak harus dicium peluk. Justru ungkapan rasa sayang saat pandemi ini dengan tidak pulang ke rumah, itu yang dialami dokter petugas covid. Maka, dokter, suster, petugas gugus tugas mereka pulangnya tak ke rumah, tapi ke hotel untuk dikarantina, itu juga bagian dari Abu Rohim," ungkap UAS.

Pelajaran ketiga yang bisa diambil dari Nabi Ibrahim AS adalah Nabiyullah itu tak pernah berhenti berdoa. 86 tahun Nabi Ibrahim berdoa 'Rabbii Hablii Minassolihin', berikanlah aku anak yang saleh. 

"Allah akhirnya mengabulkan doa Ibrahim, walaupun harus lebih dulu membuka 'cabang'," kata UAS disambut tawa pegawai Diskes. 

Seperti biasa, setelah tausiyah, Ketua YTWU Alnof Dinar, Lc memaparkan program-program yayasan, sekaligus menyampaikan beberapa capaian dari program YTWU walaupun yayasan ini baru berusia 2 bulan.

Majelis ditutup dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan doa.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler