Ketua KONI Riau Iskandar Talangi Pembinaan Atlet Capai Rp2 Miliar

Ketua KONI Riau Iskandar Talangi Pembinaan Atlet Capai Rp2 Miliar

Riaumandiri.co - Dalam sejarah kepengurusan KONI Provinsi Riau, dalam kurun waktu beberapa periode ini, nama ketua Umum KONI Riau Iskandar Hoesin, menjadi salah satu ketua yang peduli terhadap pembinaan atlet berprestasi. Terutama dalam menalangi dahulu uang pembinaan atlet setiap tahunnya sebelum pencairan anggaran dana hibah dari Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora).

Tak tanggung-tanggung biaya pembinaan yang ditalangi Ketua Umum KONI Riau Iskandar Hoesin, mencapai Rp1,5 Miliar sampai Rp2 Miliar setiap awal tahun menjelang pencairan dana hibah. Dimana biasanya pencairan bisa memakan waktu 2-3 bulan. Iskandar Hoesin sesuai dengan komitmennya uang pembinaan atlet jangan sampai terputus diawal tahun atau pada bulan Januari, Februari bahkan sampai Maret. 

Penalangan dana uang pembinaan oleh Ketua KONI Riau, Iskandar Hoesin, diakui oleh Sekretaris umum KONI Riau, Edi Satria, ia mengapresiasi kepedulian Iskandar Hoesin dalam menalangi dahulu uang pembinaan atlet. Dan baru di zaman Iskandar Hoesin ketua umum KONI Riau yang berani dan mau menalangi dahulu yang pembinaan atlet sebelum penandatanganan NPHD bersama Dispora Riau.


“Mungkin dalam sejarah olahraga di Riau ini baru pak Iskandar Hoesin yang mau menalangi dahulu uang pembinaan atlet. Tercatat sama kami tahun 2023 dan 2024 beliau mau menalangi dahulu uang pembinaan atlet. Kalau tak salah dua bulan sampai tiga bulan ia mengeluarkan anggaran yang mencapai Rp1,5 Miliar sampai Rp2 miliar termasuk untuk operasional KONI Riau,” ujar Edi Satria, Kamis (4/12).

“Selain menalangi uang pembinaan awal tahun, pak Iskandar juga menalangi dahulu anggaran operasional KONI Riau sebelum NPHD kedua pada tahun berjalan. Mana yang belum ada pencairan beliau mau menalanginya asal sesuai dengan aturan yang berlaku. Inilah kelebihan dari pak Iskandar Hoesin, beliau tidak mau uang pembinaan atlet terhenti sebelum pencairan, begitu juga dengan operasional KONI,” tambah Edi Satri. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang pengurus cabang olahraga yang juga pelatih cabor Anggar yakni Zulkifli. Ia menilai Iskandar Hoesin memiliki kepedulian tersendiri terhadap pembinaan atlet terutama untuk anggaran. Iskandar Hoesin berani menalangi anggaran pembinaan yang cukup besar, yang jarang dilakukan oleh kepengurusan sebelumnya. Cabor anggar Riau pada PON XXI lalu di Aceh-Sumut berhasil meraih 4 emas, 2  perak dan 7 perunggu.

“Kalau peduli terhadap atlet secara keseluruhan dengan pembinaan setiap tahunnya, secara pribadi saya menyampikan cukup perhatian, berani menalangi uang pembinaan, nilai plusnya dia berani menalangi. Dari zaman ke zaman ketua KONI Riau ini kini banyak perbedaan,” kata Zulkifli.

Zulkifli yang mempunyai segudang prestasi untuk Cabor anggar ini berharap, jika nantinya Iskandar Hoesin kembali memimpin KONI Riau, ada perubahan-perubahan atau evaluasi terhadap kepengurusan KONI. Harus ada pembenahan terutama dalam birokrasi kepengurusan di KONI. Disaat Cabor ada kegiatan yang sangat penting segera ditindaklanjuti. 

“Saya sudah banyak menjumpai pengurus mulai dari zama pam Yuherman Yusuf, almarhum pak Emriza Pakis, dan sekarang pak Iskandar Hoesin, kalau perbedaan banyak, tapi tentunya perlu pembenahan. Cabor ini pinginnya cepat jangan sampai ada keterlambatan. Kepemimpinan Iskandar banyak terhenti di bidang-bisang. Yah mungkin lain kepemimpinan lain pulak cara nya,” kata Zulkifli,

“Kami akui kalau soal anggaran memang sangat membantu sekali dan jalan kegiatan tidak menunggu APBD. Apalagi kedekatan pak Islandar dengan kepala daerah juga cukup baik. Kalau memimpin lagi pak Iskandar Hoesin harus ada pembenahan, terutama soal birokrasinya jangan diperlambat,” harap Zulkifli.

Sementara itu, cabang olahraga lainnya cabor angkat berat, pelatih yang juga pengurus angkat berat, Sanusi Anwar, juga menaruh apresiasi terhadap Iskandar Hoesin, walaupun sedikit keras dan tegas, namun Iskandar Hoesin jika berbicara prestasi dan pembinaan tetap berkomitmen bagaimana atlet-atlet Riau bisa meraih prestasi baik tingkat nasional maupun Insternasional. 

“Kalau soal pembinaan dan anggaran untuk pembinaan atlet kita tidak ragulah dengan Iskandar Hoesin. Dia berani menalangi dulu, kalau pencairan kan biasanya lambat tu di Dispora dia mau menalangi dulu,” kata Sanusi Anwar, yang sukses membawa cabor angkat berat Riau meraih 3 emas, 6 perak, dan 2 perunggu, PON XXI lalu.

Sementara itu, Sekum KONI Riau, Edi Satria menambahkan, ia berharap cabang olaharaga yang tergabung sebagai anggota KONI Riau, tetap menjaga kondusifitas menjelang pelaksanaan Musprov KONI Riau pada bulan Maret 2026 mendatang. Termasuk adanya pertemuan silaturahmi beberapa cabor beberapa hari lalu. Ia menilai pertemuan tersebut baik, namun perlu secara bersama memberitakan yang baik dan memberikan masukan yang baik untuk kemajuan olaharaga Riau kedepan.

“Memang saya mendengar ada pertemuan atau silaturahmi cabor-cabor yang diinisiasi oleh beberapa pengurus cabor dan ada juga cabor yang baru bergabung sebagai anggota KONI Riau. Bagus itu tidak ada masalah untuk memberikan masukan. Tapi yah penilainnya terhadap KONI Riau yang rasional saja, sama-sama kita memajukan olaharaga Riau kedepannya, kalau ada masukan kita tampung,” kata Edi Satria.

Sejauh ini KONI Riau tetap menampung masukan dan keluhan dari KONI Riau, apalagi terkait anggaran. KONI Riau terus berjuang agar anggaran untuk KONI terutama untuk pembinaan olaharaga tidak dipotong lagi. Seperti yang dirasakan pada tahun 2025 ini anggaran KONI Riau dipotong hingga 60 persen, sehingga pembinaan atlet terhambat termasuk untuk Cabor. 

“Kita tetap berjuang menambah anggaran pada tahun 2026 mendatang, apalagi kedekatan ketua kita dengan kepala daerah cukup baik. Kita sudah meminta agar anggaran KONI tidak dipotong lagi terutama untuk pembinaan dan cabor, sehingga persiapan menjelang kegiatan tahun 2026 berjalan lancar,” kata Edi Satria.

“Sama-sama kita tau Riau tahun 2025 mengalami defisit anggaran, bahkan binus atlet pun dibayar berangsur tahun ini dan tahun depan. Tapi kami tetap memperjuangkan agar anggaran kit ditambah, dan bonus atlet juga sudah kita ingatkan ke Dispora agar disediakan tahun 2026,” ungkap Edi Satria. 

Untuk diketahui, kepengurusan Iskandar Hoesin sebagai Ketua umum KONI Riau periode 2022-2026 akan berakhir pada bulan Maret tahun 2026 mendatang. Untuk melanjutkan periode kedua sebagai ketua umum KONI Riau, Iskandar Hoesin siap maju kembali jika didukung penuh oleh kepala daerah dalam hal ini Gubernur Riau.

Sejauh ini hubungan Iskandar Hoesin dengan Plt Gubernur Riau cukup baik. Dari beberapa kali pertemuan dengan Plt Gubri, Iskandar Hoesin mendapatkan lampu hijau untuk kembali maju sebagai Ketua umum KONI Riau. Sebagai seorang olahragawan yang selalu peduli terhadap kemajuan dan prestasi olaharaga di Riau, Iskandar Hoesin siap maju. 

Walaupun umur yang memasuki usia tua ia tetap semangat untuk memajukan olahraga Riau, dengan dukungan-dukungan dari kepengurusannya kedepan nanti, dan mendapat dukungan dari KONI Kabupaten Kota, serta, cabor-cabor yang tergabung sebagai anggota KONI Riau. nur



Berita Lainnya