Rumah Kadis Bina Marga Riau Dimolotov

Sabtu, 20 Februari 2016 - 08:26 WIB
ilustrasi

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Setelah sekian lama tidak terdengar, aksi teror dengan menggunakan bom molotov, kembali terulang di Kota Pekanbaru.

Kali ini, yang menjadi korbannya adalah kediaman Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun. Rumahnya yang terletak di Jalan Pinang Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal, Jumat (19/2) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB.

Rumah
Tidak ada kerusakan materi dalam peristiwa itu. Karena bom tersebut sudah meledak terlebih dahulu, sebelum mendarat di rumah Syafril. Tidak hanya itu, aksi pelaku yang diduga berjumlah sekitar lima orang tersebut, juga terekam kamera CCTV yang ada di rumah korban.

Sejauh ini, belum bisa dipastikan apa motif yang mendasari terjadinya aksi teror tak terpuji tersebut. Namun kuat dugaan, aksi tersebut diduga akibat sakit hati karena terkait proyek yang berada di bawah wewenang Syafril Tamun.
Informasi di Kepolisian menyebutkan, ketika teror itu terjadi, Syafril Tamun sedang tidak berada di rumah. Ketika itu, ia sedang mendampingi Plt Gubri berkunjung ke Dumai.

Yang pertama sekali mengetahui aksi itu adalah Muhsan (24), petugas keamanan di rumah korban. Saat itu, Muhsan sedang menonton televisi di pos jaga. Sebelum kejadian, Muhsan mengaku sempat melihat lima orang pria dengan mengendarai tiga unit sepeda motor mondar-mandir di depan rumah korban. Namun saat ia keluar dari pos jaga, kelima orang tak dikenal itu langsung pergi begitu saja.

"Sebelumnya saya lihat tiga motor mondar-mandir di depan rumah. Pas saya lihat keluar, mereka langsung kabur. Tapi tidak lama berselang, mereka datang lagi ke sini dan langsung melempar molotov di halaman rumah," terangnya.

Terekam CCTV
Saat dikonfirmasi, Syafril Tamun mengaku terkejut mendapat kabar tersebut. Ia mengaku pertama kali mendapat kabar tersebut dari istrinya melalui sambungan telepon sekitar pukul 4.30 WIB.

"Saya terkejut mendapat kabar tersebut, sementara saya sedang berada di Dumai mendampingi Pak Plt Gubri. Katanya rumah dilempar molotov, tapi tak sampai kena. Meledak di udara, "terangnya.

Terkait teror tersebut, Syahril Tamum tak ingin menduga-duga pemicu dan pelakunya. Namun, ia tak memungkiri kalau kemungkinan ada kaitannya dengan tugasnya yang menangani banyak proyek bernilai miliaran.

“Mungkin saja, tapi saya tak bisa memastikan. Tapi, dalam setahun terakhir ini saya tak pernah merasa punya musuh. Tak pernah ada ancaman saya terima,” tuturnya.

Karena itu, Syahril mengharapkan aparat Kepolisian mengusut tuntas aksi teror di rumahnya tersebut. Ia siap memberikan rekaman CCTV yang menangkap visual pelaku yang melakukan teror di rumah pribadinya tersebut.
“Ada rekaman mereka yang melakukan teror. Nanti kita akan serahkan pada polisi untuk bisa cepat diusut,” tukasnya.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda Bahari Abdi, pihaknya langsung mendatangi lokasi, setelah menerima laporan teror molotov tersebut. Di tempat itu, pihaknya juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti berupa pecahan botol merk Teh Botol Sosro dan sumbu dari kain serta rekaman CCTV di rumah korban.

"Kita telah melakukan olah tempat kejadian dan terkait Motif pelemparan molotov itu sendiri masih kita selidiki. Dugaan sementara berhubungan dengan proyek pemerintah, dikarenakan rumah yang menjadi target pelaku merupakan milik Kadis Binamarga yang banyak mengurusi masalah proyek pemerintahan," ujarnya.

Belakangan diketahui, teror pada Jumat kemarin bukanlah yang pertama. Syafril mengakui, aksi serupa juga pernah terjadi tahun 2004 lalu. Ia juga mengakui, ketika itu ia sering menerima ancaman. Namun ia tidak merincikan ancaman seperti apa saja yang diterimanya. "Kalau dulu banyak, dulukan pernah juga dimolotov pada 2004 lalu," ujarnya. ***

Editor:

Terkini

Terpopuler