Presiden Batal Kunjungi Pekanbaru

Jumat, 25 September 2015 - 09:44 WIB
Ilustrasi

PEKANBARU (HR)-Meski jadwal kedatangan orang nomor satu di Indonesia, dibatalkan ke Riau, Walikota Pekanbaru, Firdaus, mengaku tidak kecewa. Pasalnya Ia memahami dengan kesibukan dan banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan oleh seorang presiden.

"Saya sudah dapat informasi resmi bahwa Presiden batal hadir untuk meninjau kondisi asap di Provinsi Riau, karena Presiden harus ke Jambi untuk memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan di sana. Awalnya memang dijadwalkan Presiden Jokowi akan ke sini (Riau,red) untuk melakukan hal yang sama dengan di Jambi. Tapi Saya paham dan tidak kecewa," ujar Firdaus, saat ditanyai Wartawan terkait hal itu, Kamis (24/9).
Selain melakukan peninjauan lahan di Jambi, Wako menyebut, presiden juga akan menuju Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara. Hal itu sangat dipahami Walikota Pekanbaru, karena sebagai seorang Presiden tentu saja harus membagi waktu kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apalagi terhadap bencana kabut asap yang terjadi hampir menyelimuti separuh wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Presiden

"Tugas presiden sangat banyak, tentu beliau lebih mengetahui daerah mana yang harus diprioritaskan untuk dikunjungi, secara pribadi saya juga sudah memprediksi bahwa Presiden tidak jadi ke Riau, khususnya Pekanbaru. Kondisi cuaca yang sedikit membaik yang diguyur hujan beberapa hari menyebabkan kabut asap mulai menipis, diperkirakan alasan itu yang membatalkan Presiden ke Pekanbaru," kata Wako lagi.
Sedangkan kondisi kabut asap di Kalimantan, menurut pemberitaan, kata wako, hingga saat ini warga di sana masih bertahan dalam suasana sesak oleh kabut asap pekat.
Titik panas juga masih banyak terdapat di Kalimantan Tengah, untuk itu dirinya mengaku tidak terlalu menaruhkan pengharapan yang tinggi akan kunjungan tersebut. Karena Ia dapat merasakan sakitnya masyarakat provinsi lain yang lebih membutuhkan.

"Kinipun kualitas udara di Kalimantan berbahaya sama seperti yang pernah dialami Pekanbaru, saya juga menyadari dan harus siap serta mau berbagi dalam kondisi bencana. Karena apa yang dialami warga Kalimantan saat ini, juga sama parahnya dengan kondisi udara di Pekanbaru sepekan lalu," tandasnya. (her).
 

Editor:

Terkini

Terpopuler