Tabalkan Gelar Adat untuk Bupati dan Wabup

Jumat, 12 Juni 2015 - 12:06 WIB
ilustrasi

RAMBAH HILIR(HR)- Bupati Rokan Hulu Achmad dan Wakil Bupati Rohul Hafith Syukri, Kamis (11/6), ditabalkan gelar adat oleh suku Melayu Rambah Hilir. Pemberian gelar adat ini dalam rangka syukuran menyambut bulan suci Ramadan.

Dalam penabalan adat yang digelar di lapangan sepakbola Ismail Suko, Bupati Achmad ditabalkan gelar Datuk Setia Amanah Malin Batuah. Sementara Wakil Bupati Rohul Hafith Syukri ditabalkan gelar adat Datuk Timbalan Setia Amanah Malin Nogori.

Selain Bupati dan Wakil bupati, dua kepala dinas di lingkungan Pemkab Rohul juga turut ditabalkan gelarnya. Dua pejabat tersebut yaitu Kepala Dinas Pendidikan Muhamad Zein yang mendapat gelar Datuk Aju Mak Koaju dan Kepala Dinas Pendapatan Keuangan Aset Rohul Jaharudin yang diberi gelar Datuk Rang Kayo Mudo.

Menurut pucuk suku Melayu sekaligus Ketua LKA Rambah Hilir  Naharudin gelar Sri Bagindo Maharajo. Penabalan gelar adat untuk bupati dan wakil bupati ini bertujuan untuk mengingatkan kembali gelar yang sudah lama  diberikan kepada kedua pimpinan Rohul itu. Gelar itu diberikan atas nama suku Melayu, sebagai bentuk penghargaan atas jasa yang mereka lakukan kepada masyarakat Rohul.

Naharudin menjelaskan, gelar Datuk Setia Amanah Malin Botuah memiliki makna kesetiaan pemimpin negeri terhadap masyarakat. Sementara gelar Wakil Bupati yaitu Datuk Setia Amanah Malin Botuah bermakna penghargaan terhadap Wakil Bupati Hafith yang dikenal religius.

"Penabalan gelar adat ini diberikan atas nama suku Melayu. Bertujuan untuk mengingatkan kembali gelar yang telah lama diberikan kepada kedua tokoh yang telah membawa perubahan besar kepada Negeri Seribu Suluk ini," jelas Naharudin.

Sementara itu, Bupati Rokan Hulu Achmad bergelar Datuk Setia Amanah Malin Botuah mengucapkan terima kasih terhadap gelar yang adat yang sudah diberikan kepadanya serta diumumkan ke khalayak ramai.

Menurut Achmad, gelar adat yang diberikan suku Melayu ini kepadanya, merupakan sebuah amanah yang berat. Karena harus di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Mudah-mudahan gelar adat ini, dapat kami implementasikan dalam perbuatan kami sehari-hari," harap Achmad.

Dikatakanya, tradisi adat seperti harus terus dipertahankan dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman. Ke depan, dia mengharapkan agar proses-prosesi ada istiadat di sini juga bisa melibatkan generasi muda. Sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana prosesnya dan  tata adat istiadat itu dilakukan. Selain itu pemerintah akan berupaya untuk memasukkan adat istiadat ini dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah, sehingga adat istiadat ini dapat terus dilestarikan
"Ke depan kita juga harapkan prosesi adat seperti ini juga melibatkan generasi muda, sehingga lebih berkesan oleh mereka. Selain itu saya harapkan, tokoh-tokoh adat  bisa membukukan tata cara dan prosesi adat ini, sehingga  adat itu tidak lekang oleh panas dan tidak luntur karena hujan," ujarnya.

Di akhir sambutan, Achmad mengimbau semua pihak untuk menjadikan momentum penabalan ini sebagai sipirit dan semangat dalam melesatrikan adat istiadat. Menurutnya  tidak ada kata terlambat untuk melestarikan adat istiadat.

Dalam kegiatan tersebut juga tampak hadir Ketua DPRD Rohul Nasrul Hadi serta kepala dinas badan dan kantor di lingkungan Pemkab Rohul.(adv/humas)

Editor:

Terkini

Terpopuler