Webinar Literasi Digital: Menjadi Netizen Pejuang, Bersama Lawan Hoaks

Webinar Literasi Digital: Menjadi Netizen Pejuang, Bersama Lawan Hoaks

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL- Webinar literasi digital pada pagi ini, Senin, 30 Agustus 2021 dimulai pukul 09.03 yang dibuka oleh moderator, Sonnaria. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “Menjadi Netizen Pejuang, Bersama Lawan Hoaks”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. 

Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, El selaku traveler. Moderator berbincang dengan key opinion leader pada pukul 09.16.


El: Saya menggunakan beberapa aplikasi seperti Instagram untuk mem-posting foto-foto saya. 

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 09.27 narasumber pertama yaitu, Uli Hartati Panggabean membawakan materi. Beliau adalah seorang Blogger, content creator. Materi yang disampaikan adalah “Jaga Bersama Ruang Digitial Kita”.

Summary: Di dalam budaya digital memiliki tantangan seperti menipisnya sopan santun, berkurangnya toleransi, bablas berekspresi, hilangnya batas-batas privacy, media digital jadi panggung budaya asing, literasi digital masih rendah, dan konten mendidik belum menguasai dunia maya.

Toleransi atau toleran secara Bahasa kata ini berasal dari baha Latin ‘tolerare’ yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Toleransi merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang mengikuti aturan, di mana seseorang dapat menghargai, menghormati terhadap perilaku orang lain.

Hak digital:

  1. Hak mengakses informasi

  2. Hak berekspresi

  3. Ha katas rasa aman

Di dalam budaya digital memiliki tantangan seperti menipisnya sopan santun, berkurangnya toleransi, bablas berekspresi, hilangnya batas-batas privacy, media digital jadi panggung budaya asing, literasi digital masih rendah, dan konten mendidik belum menguasai dunia maya.

Budaya digital yang sehat:

  1. Pancasila sebagai pedoman berperilaku

  2. Manfaatkan ruang digital untuk hal positif

  3. Thinking before posting

  4. Jangan baper

  5. Berkontribusi memanfaatkan internet untuk melestarikan Bahasa daerah, kesenian dan budaya

Pemaparan selesai pada pukul 09.43 WIB.

Narasumber kedua yaitu, Reni Haerani, S.Kom, M.Kom menyampaikan materi pada pukul 09.48. Beliau adalah seorang Dosen dan praktisi digital. Materi yang disampaikan berjudul “Memahami Fitur Keamanan di Apliaksi Media Sosial”. 

Summary: Pengaruh internet bisa saja menjadi ladang subur bagi muatan yang berisi hasutan, fitnah, berita bohong, ujaran kebencian, pengguna media sosial lebih suka membagi kemarahan melalui medsos daripada perasaan lain.

Pengguna internet Tahun 2021 202,6 Juta Jiwa dari Jumlah Penduduk Indonesia 274,9 juta jiwa. Bila dipersentasikan maka jumlah pengguna internet sebanyak 15, 5 persen. (kompas.com). Indonesia berada di urutan ke empat negara di dunia dengan penggunan internet terbanyak, para pengguna internet adalah remaja berumur antara 20-34 tahun.

Pengaruh internet bisa saja menjadi ladang subur bagi muatan yang berisi hasutan, fitnah, berita bohong, ujaran kebencian, pengguna media sosial lebih suka membagi kemarahan melalui medsos daripada perasaan lain.

Jagalah penggunaan media social dengan tidak mudah memberikan informasi data diri di sosial media, membuat kata kunci yang sulit ditebak, tidak mudah percaya dengan berita yang diterima sebelum melakukan klarifikasi, tetaplah menyebarkan informasi positif,, dan tetap gunakan media social untuk membantu meningkatkan produktivitas diri.

 Identitas digital pada dasarnya adalah identitas seseorang sebagai pengguna platform media digital (Monggilo, Kurnia, & Banyumurti 2020). Di Indonesia, Rancangan Undang-undang Pelindungan Data Pribadi (RUUPDP) mendefinisikan data pribadi sebagai setiap data tentang seseorang yang teridentifikasi dan atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasikan dengan informasi lainnya  baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan/atau non elektronik (dalam Monggilo, Kurnia & Banyumurti 2020).

Tips Menghindari Jebakan Batman:

  1. Segeralah keluar grup jika tiba-tiba ada undangan atau invite atau secara tidak sadar nomor anda telah masuk dalam Grup WA/Telegram yang tidak anda kenal.

  2. Jangan mudah menyebar meme, link berita, capture berita, gambar lucu, broadcast, maupun link internet, dan bentuk-bentuk informasi yang diterima pengguna medsos.

  3. lakukan tabayyun atau klarifikasi kepada para pengirim informasi, sekalipun yang mengirim adalah orang dekat: anak, isteri, suami, paman, teman kantor, teman Grup WA, teman organisasi, atau teman seprofesi.

  4. Jika anda menerima materi-materi yang tidak anda ketehui kebenaran dan fakta dari sumber aslinya sebagiknya  hentikan di tangan anda.

  5. Memakai social media untuk hal produktif saja. Sebaiknya tidak terjebak oleh banyaknya like, Share dan komen, Banyaknya Follower dengan cara membeli.

  6. Mengecek Ijin Aplikasi untuk akses Sumber daya di Smartphone seperti kontak , Lokasi , File penyimpanan, Camera dll.

Pemaparan oleh narasumber kedua selesai pada pukul 10.10 WIB.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Susanna, S.I.Kom pada pukul 10.12. Beliau selaku Konsultan komunikasi dan bisnis. Materi yang disampaikan adalah “Sukses Berakrir di Dunia Digital”. 

Summary: Mulailah dari mencari tahu hobi, keunikan diri dan juga passion. Pahami literasi digital, komputasi, manfaatkan ruang digital untuk meningkatkan skills, bangun portofolio, dan melatih kecakapan bahasa Inggris.

Profesi di dunia digital yang sedang tren saat ini:

  • Copywriter, content creator, blogger, translator

  • Digital marketing

  • Video motion dan design graphic

  • Progammer

  • Data analyst

  • Cloud engineer

  • Youtuber

  • Streamer game

  • Consutant

Mulailah dari mencari tahu hobi, keunikan diri dan juga passion. Pahami literasi digital, komputasi, manfaatkan ruang digital untuk meningkatkan skills, bangun portofolio, dan melatih kecakapan bahasa Inggris.

Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.30 WIB.

Materi keempat disampaikan oleh Kasim Dahlan, S.Sos, M.M selaku Senior surveyor. Pemaparan dimulai pada pukul 1.35. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Dampak Penyebaran Hoax”.

Summary: Cara membebaskan ruang digital dari konten negatif ialah dengan kampanye melawan hoax, gerakan literasi digital nasional, Kominfo melakukan penanganan konten negatif lewat monitoring dan bekerjasama dengan sosial media platforms, Kominfo Bersama dengan Polri melakukan penegakan hukum terutama pada pembuat juga penyebar hoax.

Dari pemanfaatan internet harus menjauhi pesan dan visual bermuatan pelecehan seksual, cerita maupun aksi pornografi, permaianan yang membuat kecanduan, serta kekerasan yang ditampilkan lewat suguan audio juga visual.

Dampak buruk yang dihasilkan dari internet:

  1. Terpapar konten pornografi

  2. Konten bermuatan negatif

  3. Potensi kejahatan

  4. Kecanduan

  5. Anti sosial

  6. Radikalisme

  7. Narkoba

  8. Perjudian

  9. Penipuan

  10. SARA

  11. Hoax

Cara membebaskan ruang digital dari konten negatif ialah dengan kampanye melawan hoax, gerakan literasi digital nasional, Kominfo melakukan penanganan konten negatif lewat monitoring dan bekerjasama dengan sosial media platforms, Kominfo Bersama dengan Polri melakukan penegakan hukum terutama pada pembuat juga penyebar hoax.

Selain itu terdapat tiga gangguan informasi (hoaks) yaitu mis-informasi, dis-informasi, dan mal-informasi. Maka dari itu lawan hoax dengan membaca informasi secara utuh, lebih detail meneliti isinya, tanyakan kepada penyebar informasi konfirmasi dari mana asal informasi, cek sumber informai, dan pastikan melalui search engine.

Pemaparan oleh narasumber keempat selesai pada pukul 10.41 WIB.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.

 

  1. Mulyani memberikan pertanyaan kepada Uli Hartati Panggabean

Q : Apa saja barometer atau tolak ukur yang bisa menyerap informasi yang ada di internet?

A : Di dunia digital tetap harus bisa menyeimbanginya dengan culture yang ada.

 

  1. Maznah memberikan pertanyaan kepada Reni Haerani, S.Kom, M.Kom

Q : Di media sosial banyak sekali hoax yang tersebar dan beberapa hoax meminta data pribadi seperti E-mail. bagaimana cara kita menghindarinya dan apakah bisa kita laporkan jika kita sudah memberikan data pribadi?

A : Kita harus lebih berhati-hati, jangan sampai password bocor.

 

  1. Citra Zaskiah memberikan pertanyaan kepada Susanna, S.I.Kom

Q : Bagaimana cara agar kita bisa memilah konten-konten yang bisa ditonton oleh semua umur?

A : Kita harus sadar, “Apa usia kita sudah layak nonton konten tersebut?”. Di Youtube pun sudah ada Youtube Kids, dimana anak-anak bisa menonton dengan aman di sana.

 

  1. Ardiansyah memberikan pertanyaan kepada Kasim Dahlan, S.Sos, M.M

Q : Bagaimana cara kita untuk mengedukasi ke masyarakat kita untuk beralih menggunakan dompet digital di era perkembangan teknologi saat ini ?

A : Sebelum menggunakannya, harus mengetahui terlebih dahulu tentang keamanan pada dompet digital. 

 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 11.02. Moderator kembali memanggil key opinion leader El. Beliau menyampaikan bahwa pada media sosial kita harus lebih berhati-hati, jejak digital pada internet bisa berdampak buruk pada pekerjaan kita suatu saat nanti. 

Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 11.17 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!