Selain Bikin Macet Pekanbaru, Proyek IPAL Rusak Pipa Jaringan Gas

Selain Bikin Macet Pekanbaru, Proyek IPAL Rusak Pipa Jaringan Gas

Selain Bikin Macet Pekanbaru, Proyek IPAL Rusak Pipa Jaringan Gas

PEKANBARU (HR)- Selain membuat macet, pengerjaan proyek Instalasi Pengelohan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru juga telah mengakibatkan rusaknya jaringan gas.

Hal itu seperti yang terjadi di Jalan Hos Cokroaminoto, Pekanbaru, Senin (8/3/2021).


Untuk di Jalan Hos Cokroaminoto, pipa jargas itu mengalirkan pelanggan baru tahun 2020 sebanyak 5.200 sambungan. Dari 5.200 sambungan itu, sudah diaktivasi sebanyak 4.823 sambungan.

Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Ruslan Tarigan menegaskan kehadiran galian IPAL semakin hari semakin membuat masyarakat susah.

"Kita harapkan kejadian serupa jangan terjadi lagi. Jargas itu program nasional juga, jadi harus didukung. Begitu halnya nanti efek lainnya akibat galian limbah ini, harus diantisipasi kontraktor pelaksana," bebernya.

Sebelumnya, Direktur PT Sarana Pembangunan Energi Madani (SPEM) Panzi Barza membenarkan adanya kebocoran pipa di kawasan itu. Kata dia, seluruh sambungan gas di wilayah itu kini mati total.

"Ada pekerjaan IPAL di Jalan Hos Cokroaminoto, jadi pipa jargas itu adalah pipa yang mengalirkan pelanggan baru tahun 2020 sebanyak 5.200 sambungan. Dari 5200 sambungan itu, sudah kita aktivasi sebanyak 4.823 sambungan. Jadi gara-gara putusnya oleh pekerjaan IPAL, malam tadi. Secara otomatis mati total sambungan gas untuk masyarakat," kata Panzi, Jumat (5/3/2021).

Kata Panzi, Pekerjaan Jargas di tahun 2020 itu masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor Jargas, yakni PT Norel. Sesuai kontrak, pekerjaan berlangsung sampai Desember 2021.

"Jadi merekalah yang bertanggung jawab mengerjakannya. Tapi itu kan pelanggan kita. Tentu pelanggan nanti komplen ke kita," jelasnya.

Menurutnya, pihak PT Norel sudah menyampaikan ke PT SPEM terkait persoalan itu. Informasi yang ia terima, alat untuk maintenance itu sudah dikirim dari Jakarta. "Sudah dikirim dari Jakarta. Mudah-mudahan itu besok sampai. Kalau sampai siang, sore sudah bisa diaktifkan," kata Panzi.

Ia juga menyebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kontraktor IPAL. Menurutnya, pihak kontraktor IPAL juga sudah punya MoU dengan pihak PT GN yang merupakan rekanan PT SPEM.

"Apabila tercangkul atau terputus, semua biaya akan diganti pihak kontraktor IPAL. Biaya sementara ini ditanggung PT Norel dulu. Kepada masyarakat, kita minta agar bersabar menjelang perbaikan kelar," jelasnya.****