Status Siaga Darurat Karhutla Riau Dicabut, Tim Satgas Tetap Siaga

Status Siaga Darurat Karhutla Riau Dicabut, Tim Satgas Tetap Siaga

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau resmi mencabut status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) per Kamis 31 Oktober 2019. Sebelumnya status tersebut ditetapkan pada tanggal 19 Februari lalu oleh mantan Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim. 

Terhitung status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla di Riau ditetapkan selama 8 bulan setengah. Pencabutan status ini setelah menerima status Karhutla dari daerah-daerah di Riau. 

Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, walau dicabutnya status siaga darurat karhutla, namun tim satuan tugas (Satgas) tetap bekerja dan bersiaga untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla. Sehingga jika terpantau titik api tim satgas bisa langsung turun agar tidak meluas. 


"Sampai tanggal 31 Oktober dicabut, setelah itu Satgas kita ini tetap jalan dan tidak berhenti. Karena Satgas ini tidak dicabut, statusnya saja yang dicabut," ujar Syamsuar.

Dijelaskan Syamsuar, Tim Satgas juga terdapat di kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Sehingga ketika ada kebakaran, Satgas tetap bekerja bersama BPBD, Manggala Agni dan Satgas gabungan lainnya.

"Tim gabungan Satgas kita tetap bertahan dan tetap bekerja. Untuk tahun 2020 kita sudah mengantisipasinya, baik dari Polda Riau, Korem 031 Wirabima, maupum Pemerintah Provinsi Riau sendiri," jelasnya.

Gubri berharap tahun 2020 mendatang bisa meminimalisir dari keadaan yang terjadi saat Riau dilanda bencana Karhutla pada tahun ini. Selain itu Gubri juga mengucapkan terimakasih kepada Tim Satgas Karhutla yang sudah berjuang dan kerja keras memadamkan api yang terjadi di provinsi Riau beberapa waktu yang lalu.

"Kepada Pak Presiden, Panglima TNI, Polri, Polda Riau, Danrem, Manggala Agni, BPBD, BNPB, KLHK, dan semuanya yang telah ikut serta untuk berjuang bersama-sama mengatasi kabut asap dan sekaligus mengatasi bencana Karhutla Riau kami ucapkan terima kasih," katanya.

"Semoga yang turut membantu musibah yang terjadi di Riau berupa kabut asap dan Karhutla, menjadi amal ibadah dan mendapatkan pahala oleh Allah. Semoga kedepannya tidak ada lagi Karhutla di provinsi yang kita cintai ini," harapnya.

Sementara itu, kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger menjelaskan, pencabutan status tersebut berdasarkan hasil rapat evaluasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di mana wilayah Riau memasuki musim penghujan. Dengan dicabutnya status siaga darurat Karhutla ini, maka seluruh pasukan yang tergabung dalam tim Satgas Karhutla Riau akan dikembalikan ke satuannya masing-masing.

"Kita sekarang kan sudah masuk musim penghujan. Sehingga kita di Provinsi Riau tidak akan memperpanjang status. Karena sudah berakhir, pasukan satgas akan ditarik dari lapangan dan dikembalikan ke kesatuanya," ujar dia.

Dijelaskan mantan Pj Walikota Pekanbaru ini, walaupun status siaga darurat Karhutla Riau sudah berakhir, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk menjaga alam, dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Kami imbau masyarakat jangan lagi kita membuka lahan dengan cara membakar. Mari sama-sama kita jaga alam kita. Kalau alam kita jaga alam kita, maka alam menjaga kita," ungkapnya.


Reporter: Nurmadi