Demo BEM Seluruh Indonesia: Tak Ingin Dikhianati untuk Kedua Kalinya

Demo BEM Seluruh Indonesia: Tak Ingin Dikhianati untuk Kedua Kalinya

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Sejumlah mahasiwa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelarkan unjuk rasa sehari usai pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Ketua BEM UGM Muhammad Atiatul Muqtadir mengungkapkan tujuan mahasiwa kembali berunjuk rasa. "Kita kembali turun ke jalan, bukan atas dasar kebencian kita. Justru kita begitu cinta terhadap negeri ini, kita begitu cinta sama presiden kita hari ini," kata Atiatul dalam orasinya di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2019).

Pria yang biasa disapa Fatur tersebut ingin mengingatkan Jokowi yang usai dilantik. Fatur mengatakan banyak janji Jokowi yang tak tertunaikan.


"Kita tidak ingin Presiden yang dilantik untuk kedua kalinya mengkhianati kita untuk kedua kalinya. Hari ini kita kembali mengingatkan bahwa di tengah euforia pelantikan, di bawah pelantikan yang dilakukan di Istana di depan mata kita," ujar Fatur.

"Ada banyak janji-janji, ada banyak agenda-agenda yang belum tertunaikan. Dan janji adalah utang, dan utang harus dibayar," sambungnya.

Fatur lalu menyinggung janji Jokowi di tahun 2014 terkait kasus pelanggaran HAM. Menurut Fatur, janji penuntasan kasus pelanggaran HAM tidak terlaksana.

"2014 Presiden kita di depan sana berjanji akan menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM, betul tidak? Tapi bagaimana kabarnya hari ini, apa tertuntaskan tidak? Tidak!" ucap Fatur.

Fatur mengatakan mahasiswa ingin Jokowi dan Ma'ruf Amin menuntaskan janjinya. Dia tidak ingin dikhianati kembali.

"Janji sekadar janji, maka hari ini kita semua berdiri di tengah teriknya matahari hari ini, kita ingin menyampaikan bahwa kita tidak ingin dikhianati untuk kedua kalinya, kita ingin Presiden kita hari ini Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin untuk menuntaskan janjinya, karena janji adalah utang," sebutnya.

Lebih lanjut, dalam orasinya Fatur menyingung kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Dia tidak ingin ada korban selanjutnya seperti Novel dan Munir.

"Kita berdiri di sini tidak akan mengembalikan mata dari Novel Baswedan. Tidak akan menghidupkan kembali Munir. Tidak boleh ada Novel Baswedan berikutnya, tidak boleh ada Munir selanjutnya. Tidak boleh ada korban selanjutnya diperkosa oleh negara, diculik oleh negara, dihardik oleh negara," imbuh Fatur.

Unjuk rasa oleh BEM SI ini masih berlangsung di di Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Sejumlah mahasiswa seperti dari UGM, UNJ, PNJ, Unpad, dan UI telah bergabung dalam unjuk rasa ini.