Landasan Pacu Sebaiknya Diperpanjang

Menhub Dukung Bandara SSK II Dipindah

Menhub Dukung  Bandara SSK II Dipindah

PEKANBARU(hr)-Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya mendukung pemindahan lokasi Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ke lokasi yang lebih strategis. Hal itu disebabkan lokasi Bandara saat ini dinilai sudah tidak mendukung untuk pengembangan infrastruktur. Hal itu disebabkan lahan yang tersedia sudah terbatas.

Meski demikian, Menteri Perhubungan (Menhub) menyarankan supaya landasan pacu yang ada saat ini, diperpanjang terlebih dahulu. Saat ini proses penambahan landasan pacu terus berlangsung. Direncanakan, panjangnya mencapai 2.600 meter. Namun Menhub menyarankan sebaiknya ditambah lagi hingga mencapai 2.800 atau 3.000 meter.

Hal itu diungkapkannya saat berada di Bandara SSK II Pekanbaru, Jumat (13/3). Kedatangan Menhub yang didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya tersebut dalam rangka melihat langsung kondisi jalur transportasi air maupun udara di Riau. Keduanya disambut Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Said Syarifuddin, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi dan sejumlah pejabat lainnya.

"Kalau pemerintah daerah bisa memastikan lahan untuk Bandara baru, maka Angkasa Pura dan Kementerian Perhubungan akan mendukungnya," ujarnya.

Namun ia menyarankan, sambi menunggu pembangunan Bandara baru tersebut, sebaiknya landasan pacu di Bandara SSK II diperpanjang lagi. Jonan menilai, keterbatasan lahan di sekitar Bandara SSK II membuat pengembangan landasan pacu tidak maksimal.

Saat ini PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara SSK III berencana menambah panjang landasan pacu dari 2.400 menjadi 2.600 meter. Namun Jonan menilai rencana itu tidak optimal, karena untuk bisa dilalui pesawat komersil berbadan besar, idealnya panjang landasan pacu mencapai 2.800 hingga 3.000 meter.


"Percuma saja menambah panjang landas pacu dari 2.400 hanya ke 2.600 meter. Seharusnya, ditambah jadi 2.800 meter," katanya.

Masih Sanggup
Dalam kesempatan itu, Jonan juga menyempatkan diri melihat langsung kondisi dan fasilitas Bandara SSK II. termasuk area kedatangan dan ruang tunggu penumpang.

"Kalau saya lihat langsung, kondisi Bandara sekarang belum terlalu padat dan masih bisa menampung penumpang. Tapi untuk 5-10 tahun lagi, Bandara ini bisa sulit menampung lonjakan penumpang. Jadi perlu diupayakan untuk ada bandara baru, pembangunan bisa dengan secara bertahap misalkan ditargetkan selesai dalam lima hingga 10 tahun," katanya.

Sebelumnya, begitu mendarat di Pekanbaru, Menhub Jonan dan rombongan langsung mendatangi Pelabuhan Sungai Duku dan selanjutnya untuk meninjau jalur transportasi air menuju Perawang, Kabupaten Siak.

Sementara terkait progres pembangunan rel kereta api sumatera yang dicanangkan pemerintah akan dikerjakan secepatnya. Namun ketika ditanya soal target, Jonan mengatakan tidak bisa menargetkan karena adanya kekhawatiran kenaikan harga tentu akan menambah waktu pengerjaan.

Jonan juga mengatakan bahwa alur sungai yang ada harus lebih dipelihara. Serta kondisi pelabuhan yang ada di Riau masih dalam standar biasa saja dan butuh pengembangan.

Terbatas
Sementara itu, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman menjelaskan, kondisi lahan Bandara SSK II memang sudah sangat terbatas. Apalagi, Bandara ini juga masih bergabung dengan fasilitas Lanud Roesmin Nurjadin milik TNI AU.

"Sekelilingnya juga sudah penuh dengan permukiman warga, jadi sulit untuk dilakukan pengembangan," katanya.

Wacana pemindahan Bandara SSK II sebenarnya telah direncanakan Pemprov Riau sejak lima tahun lalu, di era Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Saat itu Pemprov mengkaji lokasi bandara bisa digeser ke Kabupaten Kampar atau ke Kabupaten Pelalawan.

Namun, rencana itu surut ketika pelaksanaan PON XVIII tahun 2012 lalu. Sebagai gantinya, Pemprov Riau dan Kemenhub menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk memperindah fasilitas bandara dengan membangun gedung ruang tunggu baru, fasilitas galbarata, dan ruang tunggu VIP Lancang Kuning, terminal kargo, apron, dan penambahan panjang landas pacu. (nie, ant)