Miris! Ada Ruang Sekretaris di Sel Mewah Bandar Narkoba

Miris! Ada Ruang Sekretaris di Sel Mewah Bandar Narkoba

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) pernah menemukan bandar narkoba memiliki sejumlah fasilitas mewah, mulai karaoke hingga biliar, di dalam selnya. Yang mencengangkan, para bandar narkoba ini juga memiliki ruangan khusus sekretaris.

"Kita pernah temukan di dalam ada karaoke. Kita pernah temukan di dalam ada biliar. Kita pernah temukan di dalam ada ruang sekretaris dari tahanan. Kemudian CCTV yang fungsinya mengawasi penjaga, bukan mengawasi tahanan," kata Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (26/7/2018).

Arman juga menyesalkan para napi korupsi maupun bandar narkoba itu mendapatkan perlakuan istimewa di dalam lapas. Padahal seharusnya mereka harus diperlakukan sama dengan tahanan lainnya.


"Menurut saya, secara aturan memang harusnya sama. Tidak ada sel kelas satu, tidak ada sel kelas dua, ada sel bintang lima, ada bintang empat, ada yang melati, ada kelas kambing. Kan nggak ada, seharusnya sama. Tapi karena ada penyimpangan di dalam, yang seharusnya tadi itu sama, ini jadi berbeda. Perbedaan inilah yang membuat dia istimewa," ucapnya.

"Istimewanya apa? Ada AC di situ, ada akuarium di situ, ada tempat dugem lagi di situ. Nah, ini yang membuat berbeda. Seharusnya sama, dan namanya tahanan itu juga harus diperlakukan sama. Tidak ada yang tahanan A dapat Kentucky atau McDonald's, tahanan B dapat makanan jatah. Harusnya kan sama, karena makanan di dalam itu sudah diberikan pemerintah secara gratis. Ini harusnya sama semua, dong," harapnya.

Arman berharap temuan soal fasilitas bandar narkoba itu juga ditindaklanjuti Kemenkum HAM. Sebab, menurutnya, baik narapidana korupsi maupun narkoba juga sama-sama berbahaya.

"Ya mungkin karena kalian lebih banyak mengekspos itu, jadi narkoba kurang. Padahal kita lihat yang mana yang lebih berbahaya? Sama-sama berbahaya. Tapi yang mengancam kehidupan masyarakat kecil, terutama generasi muda kita, yang berarti itu adalah masa depan bangsa kita, saya kira narkoba yang menjadi prioritas," ucapnya. 

Senada dengan Arman, Kepala BNN Heru Wijanarko mengaku telah melaporkan temuannya ke Kemenkum HAM. Dia optimistis laporannya telah diproses dan akan ditindaklanjuti.

"Dengan Kementerian Hukum dan HAM kemarin saya juga berbicara pada saat pertemuan di lapas. Di situ alumni akademi kemasyarakatan dan pejabat-pejabat di lapas, (tentang) calo dalam lapas. Ya saya sampaikan bahwa masalah narkoba sebagian besar selama saya di BNN banyak pesanan dalam lapas. Ini saya sampaikan dan saya harapkan ini akan menjadi perhatian dalam melakukan tindakan-tindakan terhadap pecandu di lapas," ucapnya. 

"Semuanya sudah kita serahkan dan sedang diproses. Jika ada kegaduhan dalam upaya kita upaya penangkapan terhadap napi yang juga sebagai pengedar pengedaran narkoba," tutur Heru.