Aparatur Desa dan Masyarakat Keluhkan Koneksi Internet Icon Plus Lelet

Aparatur Desa dan Masyarakat Keluhkan Koneksi Internet Icon Plus Lelet
RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Sejumlah aparatur desa di Kuantan Singingi yang menjadi pelanggan operator PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) mengeluhkan lambatnya koneksi internet yang disediakan perusahaan tersebut.
 
Lambatnya koneksi internet ICON+ ini sudah dirasakan sejak awal pemasangan jaringan empat bulan lalu di sejumlah kantor kepala desa di Kabupaten Kuansing.
 
Aparatur Desa menyampaikan ungkapan kekecewaan kepada wartawan terkait program internet Desa Pintar yang dinilai belum begitu memberikan dampak positif. Rata-rata mereka mempertanyakan mengapa sinyal internet begitu lambat.
 
Seperti diungkapkan oleh Kepala Desa Pulau Komang, Kecamatan Sentajo Raya, Syawaludin terkait ketidakpuasannya. Menurutnya operator lain yang tarifnya lebih murah justru punya jaringan internet yang lebih kuat dibandingkan ICON+.
 
"Coba anda bayangkan, tiap bulan desa harus menyisihkan anggaran sebanyak Rp3 juta untuk biaya langganan internet ini. Harga langganan internet ICON+ yang begitu mahal tak sepadan dengan koneksi lemot begini," keluhnya dengan nada kecewa.
 
Lanjutnya, "Saya yakin kondisi jaringan lelet ini juga dirasakan hampir di seluruh desa yang menjadi pelanggan ICON+ ini, karena banyak teman-teman Kades lain juga saya dengar mengeluhkan hal yang sama," katanya kepada Riaumandiri.co, di ruang tamu kantor desanya.
 
Hal ini juga diungkapkan salah satu warga kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Dayat (45), menurutnya selain jaringanan lelet, jangkauan sinyal pun pendek. Dengan kondisi tersebut, masyarakat telah meminta pihak Manajemen ICON+ segera memperbaiki. Namun belum ada tindak lanjut perbaikan.
 
"Dulu saya dengar dari kepala Desa sebelumnya jangkauan sinyal internetnya bisa mencapai radius seratus meter. Tapi faktanya lima meter saja sudah hilang sinyalnya," ujar dia.
 
Selain itu, menurut Dayat, daripada pemerintah menghabiskan anggaran untuk internet, lebih baik memprioritaskan pembangunan infrastruktur desa dan kesejahteraan guru MDA. 
 
"Masyarakat di desa masih butuh pembangunan, seperti seminisasi, pemberdayaan masyarakat, dan juga kesejahteraan para guru MDA," tutupnya.
 
Reporter:  Suandri
Editor:  Rico Mardianto