Lengkapi Jumlah Kursi Partai Koalisi, Demokrat Belum Tetapkan Jagoan di Pilgubri

Lengkapi Jumlah Kursi Partai Koalisi, Demokrat Belum Tetapkan Jagoan di Pilgubri
RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU -Partai Demokrat belum juga memutuskan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018 mendatang. Belum cukupnya jumlah kursi partai koalisi ditengarai menjadi salah satu penyebab belum ditetapkan nama Paslon tersebut.
 
Seperti diketahui, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Riau periode 2017-2022, di bawah kepemimpinan Asri Auzar, baru saja dilantik Minggu (5/11) kemarin. Sebelum proses pelantikan tersebut, DPD Demokrat Riau telah melakukan proses penjaringan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
 
Sejumlah nama diketahui telah mendaftar di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Untuk calon Gubernur terdapat nama Achmad, Firdaus, Arsyadjuliandi Rachman, HM Harris, Syamsuar, Lukman Edi, Nurzahedi alias Eddy Tanjung, dan Alfajri. 
 
Dari nama-nama tersebut, Achmad dan Firdaus merupakan kader Demokrat. Sementara sebagai calon Wakil Gubernur diperebutkan dua kader Demokrat lainnya, yaitu Asri Auzar, dan Noviwaldy Jusman, serta Hendry Munief yang merupakan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Riau.
 
Oleh Ketua DPD Demokrat Riau terpilih saat itu, Asri Auzar, nama-nama tersebut telah diserahkan ke DPP Demokrat. "Tanggal 10 Oktober yang lalu, Majelis Tinggi Partai rapat, dan Pak Asri telah melaporkan siapa yang mendaftar dan elektabilitas dan seterusnya. Tapi kami masih butuh waktu untuk berikan kesempatan kepada Pak Asri dan kawan-kawanuntuk bekerja lagi untuk melaporkan lebih cepat siapa yang punya elektabilitas paling tinggi, paling bagus, juga terkait koalisinya," ungkap Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Hinca IP Panjaitan XIII.
 
Terkait koalisi, sebut Hinca, merupakan hal yang mutlak dilakukan partai berlambang Bintang Mercy tersebut. Pasalnya, di DPRD Riau, Partai Demokrat memiliki 9 kursi. Artinya kurang 4 kursi lagi sebagai syarat minimal bisa mengusung jagoan dalam pesta demokrasi tersebut.
 
"Karena Demokrat tidak bisa jalan sendiri. Maka dia harus berkomunikasi dengan partai politik lain. Sampai perahunya cukup, baru ketemu pasangan calonnya," lanjut Hinca.
 
Lebih lanjut, Hinca mengatakan kalau pihaknya belum memutuskan apakah nanti ada kader partai yang mendapat restu DPP Demokrat untuk ikut bertarung dalam Pilkada tersebut. Jika ada, dia berharap posisi nomor satu atau calon Gubernur menjadi pilihan yang semestinya. Namun hal itu tentunya harus dikomunikasikan dengan partai koalisi yang masih tengah diajak berdialog.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 07 November 2017
 
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang