Kerap Datang di Masa Kampanye, Riau Jadi Politik Marwah Luhut dan Sandiaga Uno

Kerap Datang di Masa Kampanye, Riau Jadi Politik Marwah Luhut dan Sandiaga Uno

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Provinsi Riau menjadi pertaruhan marwah bagi Luhut Binsar Panjaitan dan Sandiaga Salahuddin Uno. Kedua sosok ini menjadi tokoh sentral dalam rematch antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 17 April 2019 mendatang.

Luhut Binsar Panjaitan merupakan salah satu orang kepercayaan Presiden Jokowi. Dia sering diajak berdiskusi untuk pengambilan keputusan penting sang presiden. Saat ini, dia menjabat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman di dalam Kabinet Kerja-nya Jokowi.

Sementara itu, Sandiaga Uno adalah calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. Sebagai pendamping, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, tentu berperan penting dalam upaya pemenangan pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat itu.


Baik Luhut maupun Sandiaga, keduanya mengaku memiliki kenangan manis di Bumi Lancang Kuning ini.

Luhut dalam beberapa kesempatan mengatakan pernah bersekolah, besar, bermain di sejumlah tempat di Riau, khususnya Pekanbaru. Dia mengaku masa kecil dan remajanya dihabiskan di Rumbai. Dia juga pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Pekanbaru.

Tak kalah dekatnya, Sandiaga Uno merupakan pengusaha sukses yang lahir di Rumbai, 28 Juni 1969. Dia juga pernah tinggal di Duri dan Dumai.

Menilik hal itu, membuat kedua tokoh ini kerap menyambangi Riau, khususnya selama masa kampanye.

Seperti yang dilakukan Luhut pada Januari, dan 3 Maret 2019 kemarin. Sementara Sandiaga masih lebih banyak bertandang ke negeri kelahirannya. Terakhir, seperti yang dilakukannya pada dua hari terakhir.

Terkait hal ini, Pengamat Politik dari Universitas Riau (UR) Saiman Pakpahan memberikan pandangannya. Menurut Saiman, kedatangan mereka bukan menunjukkan Riau menjadi salah satu lumbung suara terpenting dalam helat politik lima tahunan tersebut. Jumlah suara di Riau, katanya, masih kalah jauh dibandingkan daerah lain di Indonesia.

"Kalau suara menurut saya masih banyak provinsi lain yang harusnya mereka bisa kuasai," kata Saiman kepada Riaumandiri.co, Selasa (5/3/2019).

Diterangkan Saiman, strategi Luhut dan Sandiaga Uno bentuk politik marwah yang dilakoni kedua tokoh nasional itu. "Karena ada dua orang penting di masing-masing kubu, jadi semacam politik marwah bagi mereka," 

"Ketika kita lihat Sandi dan Luhut Binsar, dua sosok ini pernah mengatakan pernah tinggal di Riau, maka sebenarnya mereka sedang melakukan politik marwah mereka," sambung akademisi itu.

Dengan adanya klaim tersebut, ini menjadi pertaruhan tersendiri bagi mereka untuk bisa menang dalam Pilpres 17 April 2018 mendatang. Riau, sebutnya, akan menjadi arena untuk membuktikan kekuatan politik mereka.

"Jadi karena merasa kita pernah di Riau, maka harus menguasai Riau. Jadi ada romantisme politik untuk kepentingan dua calon itu (Jokowi dan Prabowo,red). Sehingga kemudian Riau dijadikan arena buat adu politik Marwah itu," pungkas Saiman Pakpahan.

Reporter: Dodi Ferdian



Tags Politik