DPRD Tuding Pengelola Plaza Sukaramai Lamban Lakukan Pembangunan

DPRD Tuding Pengelola Plaza Sukaramai Lamban Lakukan Pembangunan
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Guna mengetahui perkembagan pembangunan Plaza Sukaramai pasca kebakaran tahun 2015 silam, Komisi II DPRD Pekanbaru, mengelar hearing bersama pengelola Plaza Sukaramai. Hering dihadiri manajemen PT Makmur Papan Permata (MPP) selaku pengeloa, Selasa (25/4).
 
Hearing ini langsung dipimpin Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, T Azwendi Fajri, dan diikuti anggota Komisi II yakni Darnil, Yusrizal, Dapot Sinaga, Hj Yurni, Desi Susanti dan Roem Diani Dewi. Sementara Dari PT MPP, dihadiri Suryanto selaku Kepala Cabang. 
 
Usai hearing Suryanto menjelaskan, terkait pembangunan gedung plaza yang bekas terbakar itu. Menurutnya, karena ini konteksnya bukan bangunan baru seperti tanah kosong yang memiliki tahapan pemagaran, hingga pemancangan yang nampak, untuk di Plaza Suramai aktifitas pasca kebakaran sudah dimulai dari pembersihan hingga pembongkaran.
 
"Sekarang sudah mulai action pembongkaran tahap pelaksanaan pembangunan. Selama ini kesannya tidak ada aktivitas, hal ini dikarenakan aktivitas di dalam, dimana juga dikelilingi ruko 3 lantai, sehingga tidak terlhat dari luar. Jadi bagian dari pelaksanaan sudah kita lakukan. Masuk ke sosialisasi, namanya kita bermitra dengan pemerintah kita ekspos pemaparan ke pemko untuk dapat saran, Alhamdulillah hari ini dengan komisi II selaku mitra Pemko dan kami dengan pedagang sedang menjadwalkan waktu untuk sosialisasi. Khususnya bagi pemilik tempat," paparnya.
 
Dikatakan Suryanto, untuk izin tetap usaha perdagangan, mau disebut pusat grosir, pusat ritel, ataupun eceran hanya istilah. Pihaknya hanya membuat ikon menjadi Sukaramai Trade Centre.
 
Terkait wacana pembangunan hotel di kawasan plaza sukaramai nantinya, disebutkan Suryanto, pihaknya belum mewacanakan membangun hotel. "Yang penting sekarang ini bagaiman kita bisa membangun bangunan yang terbakar, merevitalisasi dan meredisain tempat, agar dapat menampung para pedagang serta untuk fasilitas parkir. Jadi hotel secara struktur kita siapkan, jika memang beberapa tahun kedepan tidak menganggu semua kepentingan dan regulasi aturan memungkinkan, kenapa tidak," ungkapnya.
 
Sementara untuk target pembangunan dikatakannya selama 2 tahun akan selesai. "Sekitar 2019 selesai. Untuk kios disediakan sekitar 1800 unit untuk pedagang yang ada sekitar 1400an. Untuk mendapatkan unit ini dilakukan undian terbatas maksudnya tidak terbuka. Karena ini bangunan sudah ada yang akan ditempatkan mereka yang sebelumnya pemilik kios makanya mereka akan diundi berdasarkan tempat lama mereka yang tidak terkena perubahan layout yang tentu saja menyesuaikan ukuran dan posisinya," katanya.
 
Sementara itu Tengku Azwendi Fajri, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, sangat meyayangkan lambanya pembangunan pasar Ramayana pasca terbakar dan kurangnya sosialiasi dari pihak pengelola terkait konsep pembangunan pasar tersebut.
 
"Sangat kami sayangkan kenapa setelah setahun lebih terbakar baru dibangun sekarang, tapi sebelum dimulai tentunya ada sosialisasi juga, pemaparan seperti apa perencanaannya seperti apa. Makanya kami panggil rapat hari ini," ungkap Azwendi usai Hearing.
 
Namun, lanjut Azwendi, Komisi II berencana akan menjadwal rapat kembali dengan pihak pengelola karena rapat hari belum tuntas dibahas, termasuk meminta data kajian konstruksi bagunan dan DED-nya seperti apa.
 
Selain itu, Politisi Demokrat ini juga sangat menyayangkan rencana adendum oleh pemerintah Kota Pekanbaru yang saat ini belum diketahui oleh pihaknya di DPRD Kota Pekanbaru.
 
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang