Pemkab Solok Gelar Silaturahmi dengan Ulama se-ASEAN

Pemkab Solok Gelar Silaturahmi dengan Ulama se-ASEAN
AROSUKA (RIAUMANDIRI.co) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menggelar acara silaturahmi dengan ulama se-Asean yang berasal dari 4 negara, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Indonesia yang tergabung dalam dewan ulama thariqah indonesia (Duti) pada (2/4) di Pondok Pesantren Thasawuf Rabbani, Koto Sani kecamatan X Koto Singkarak. Bupati Solok, Gusmal di Koto Sani mengatakan sangat mengapresiasi kehadiran menteri agama dan ulama ahli thaqirah se ASIA agar dapat berbagi ilmu dengan ulama di kabupaten Solok.
 
"Semoga dengan kedatangan bapak bisa lebih membangkitkan semangat kami dalam membahas dean mengkaji ilmu islam," ujarnya. Duti mendapatkan legalitas dari hukum dan HAM pada 2016 yang bertujuan untuk membina umat islam yang ada di Indonesia. Pengurus terdiri dari berbagai khalifah yang ada di Indonesia. Acara ini didasari keprihatinan perkembangan dan bagaimana wajah islam pada saat ini yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dan telah banyak keluar dari aqidah. Ia menjelaskan aspek yang dikembangkan dalam acara ini yaitu dakwah islam di kawasan asia, menjalin kerja sama di bidang pendidikan, dan mengembangkan kerja sama ekonomi. 
 
"Di Kabupaten Solok kami mempunyai pondok pesantren dan kami mohon bimbingan, perhatian serta pembinaan dan bantuan dari bapak menteri," ujarnya. Ia berharap agar ilmu dan paham yang dimiliki dapat berjalan sesuai al quran dan sunah serta ajaran nabi kita kepada ahli thariqah se Asean. Acara silaturahmi dan mudzakarah ulama juga dihadiri Menteri Agama Indonesia Lukman Hakim Saifuddin, dan Rais mustasyar dewan ulama thariqah indonesia (duti) Tuangku Syeikh Muhammahd Ali Hanafiah Ar-Rahbani, dan Ulama se Kabupaten Solok.
 
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin juga mengapresiasi bangga terhadap Duti yang telah dapat melaksanakan kegiatan pada hari ini. Ia mengatakan Duti dapat menjadi salah satu garda terdepan dalam mengawal dan mengimplementasikan ajaran islam moderat, toleran dan damai berbasis pada paradigma konsep tasawuf yang mu'tabar dan muttasil kepada baginda Nabi Muhammad SAW.(ant/ara)