Bantu Korban Banjir

PT RAPP Salurkan Satu Ton Beras

PT RAPP Salurkan Satu Ton Beras
PANGKALAN KERINCI (riaumandiri.co) – Curah hujan yang tinggi beberapa mingu belakangan mengakibatkan berbagai wilayah di Kabupaten Pelalawan terendam banjir seperti Langgam, Ukui, termasuk Desa Sering. 
 
Banjir tersebut diakibatkan meluapnya Sungai Kampar karena dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang. Banjir tersebut merendam rumah 375 KK dengan ketinggian mencapai 1 meter. 
 
Sejak terjadi banjir, warga Desa Sering yang bermata pencarian dari perkebunan dan nelayan ini terpaksa tidak bekerja dan memilih bertahan di rumah mereka karena kebun mereka terendam, dan para nelayan juga sulit mencari ikan.
 
Kepala Desa Sering, H M Yunus mengatakan akses jalan ikut terendam sehingga warga sulit untuk membeli berbagai kebutuhan. Saat ini mereka mengandalkan bantuan dari relawan. 
 
“Bantuan yang datang hanya dari pemerintah melalui Dinas Sosial, belum ada dari yang lain. Saat ini warga sangat membutuhkan sembako dan berbagai kebutuhan lainnya. 
 
Hari ini, Alhamdulillah bantuan datang dari PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper-red), baru PT RAPP yang membantu dari perusahaan di sekitar desa. Terima kasih,” ucapnya, Kamis (23/3).
 
SHR Manajer PT RAPP, Hamdani mengatakan penyerahan bantuan kemanusian bencana banjir dari perusahaan untuk warga Desa Sering yang terkena musibah banjir berupa beras dan mie instan. 
 
Selain itu, perusahaan pulp dan kertas ini juga menyalurkan bantuan untuk Kelurahan Pelalawan yang merendam rumah 450 KK. Untuk Desa Sering dan Kelurahan Pelalawan, masing-masing desa mendapatkan berupa 500 kilogram dan 50 kardus mi instan sehingga total bantuan untuk korban banjir mencapai 1 ton beras dan 100 kotak mie instan.
 
Ia mengatakan bantuan berupa beras dan mie instan disalurkan untuk warga dua desa yang terdampak banjir ?ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap kesulitan mereka yang baru saja dilanda musibah banjir sejak beberapa waktu lalu. 
 
Bantuan ini tidaklah dapat mengganti kerugian yang dialami masyarakat, namun diharapkan mengurangi kesulitan mereka.
“Bantuan ini sesuai dengan filosofi perusahaan, salah satunya keberadaan perusahaan harus baik untuk masyarakat (good for community),” ujarnya.