Imlek Momentum Toleransi dan Kerukunan Hidup

Imlek Momentum Toleransi dan Kerukunan Hidup

BANGKINANG (HR) - Perayaan Tahun Baru Imlek 2566/2015 oleh warga keturunan Tionghoa di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Kampar, merupakan momentum atau kesempatan berharga untuk memperkuat semangat toleransi dan kerukunan hidup umat beragama.

"Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan, seperti halnya yang dilakukan umat dan jamaah beragama pada perayaan hari besar agama, baik Islam, Kristen, Hindu dan Budha," kata Bupati Kampar, Jefry Noer, Kamis (19/2).

Menurut dia, masyarakat Muslim, Kristen Katolik dan Protestan, Hindu dan Budha, yang ada di daerah ini perlu menghormati, mendukung, bahkan ikut menyukseskan, serta memperkuat semangat toleransi kepada kalangan lain yang akan merayakan hari besar masing-masing.

 "Kampar merupakan daerah yang heterogen dengan penduduk yang berbeda-beda, baik etnis maupun agamanya, sehingga perlu dijaga dan dipertahankan dengan cara-cara yang telah lama dilakukan ketika hari-hari besar keagamaan sendiri atau sesama pemeluk agama lainnya," ujar Jefry.

Dia berharap agar masyarakat Muslim, Kristen Katolik dan Protestan, Hindu dan Budha, bisa menjadi umat beragama yang dapat mentolerir dan menghargai saudara-saudara dari agama lain, seperti yang diajarkan oleh agamanya masing-masing untuk saling menghargai. (hir)