Kontrak CPI Berakhir 2021

SPR Gandeng BUMD Bidik Blok Rokan

SPR Gandeng BUMD  Bidik Blok Rokan

Bagansiapiapi (riaumandiri.co)-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) mengajak BUMD Rohil bersama-sama membidik pengelolaan Blok Rokan yang kontraknya dengan PT Chevron Pacifik Indonesia berakhir pada 2021 mendatang.

Rencana itu terungkap dalam pertemuan antara SPR, BUMD Rohil, Wakil Bupati dan sejumlah pejabat dan dinas terkait, Selasa (30/8) di Lantai IV Kantor Bupati Rokan Hilir.


Kunjung SPR ke Rokan Hilir itu memang khusus membahas langkah-langkah yang akan dilakukan dalam upaya mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT CPI yang lima tahun lagi berakhir.



Rombongan yang datang diantaranya Azhar Syakban Komisaris SPR Riau, Abdul Rauf, Direktur Oprasional dan Keuangan serta lainnya Ikim Faisal dan Edison.


Hal menarik adalah Azhar Syakban merupakan orang asli Rokan Hilir yang dulunya menjabat ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai mengundurkan diri ternyata bergabung dalam jajaran SPR.


"Jujur saya terpanggil untuk memikirkan nasib potensi migas yang ada di negeri Rokan Hilir makanya saya bawa semua jajaran untuk memulai langkah awal," kata Azhar Syakban saat mengikuti rapat yang dipimpin oleh Sekda Rohil Drs H Surya Arfan MSi, Selasa (30/8) di Lantai IV Kantor Bupati Rohil.


Mewakili Ketua DPRD hadir anggota DPRD Hj Suryati, Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait pun tampak hadir juga pihak BUMD Rokan Hilir yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu. Tak ketinggalan berbagai elemen tokoh masyarakat juga diajak untuk berdiskusi.


Dalam pemaparannay Azahar Syakban menjelaskan bahwa SPR merupakan BUMD tertua di Riau dan saat ini dipercaya untuk mengelola Blok Langgak, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Rohil termasuk penghasil minyak terbesar di Riau. Makanya SPR jauh-jauh hari melakukan koordinasi bersama Pemkab Rohil.


"Kita bukan investor namun kita siap membantu BUMD dan kita sama-sama bangun anak perushaan untuk memulai apa yang bisa dikerjakan di Blok Rokan," kata Azhar Syakban.


Abdu Rauf memaparkan bahwa SPR Riau menargetkan ada 16 peluang. Peluang utama adalah Blok Rokan di Kabupaten Rokan Hilir. "Sekarang ini apa yang bisa kita kerjakan, harus dimulai dulu dari hal-hal yang kecil," kata Abdul Rauf.


"Kita bisa buat anak perusahaan bersama BUMD Rohil. Jadi kita pekerjakan orang kita untuk melakukan pekerjaan membersihkan tangki, mengecet dan membersihkan limbah. Untuk saat ini karena di sana itu jelas ada pos anggaran dari pengelolanya," kata Abdul Rauf.


Dia berharap semua pihak kompak sehingga dengan pengelola yang baik maka dengan sendirinya investor akan datang untuk mengelola Blok Rokan.


"Meskipun masih 5 tahun kedepan hal itu harus sudah mulai kita fikirkan. Jangan kita sama kita ribut jadi harus satukan kekuatan," katanya mengajak.


Ia mencontohkan, untuk Blok Langgak saja saat ini seharinya bisa menghasilkan minyak sebesar 400 Barel setiap harinya. Angka ini memang terus meningkat bahkan pernah sampai diangka 550 Barel dan ditargetkan bisa mencapai 600 barel perharinya.'' jelasnya.


Ia menggambarkan, untuk Blok Rokan memang menjadi salah satu pemasok minyak terbesar di Indonesia dan minyaknya juga banyak. "Saat ini saja diakui pihak Chevron minyak masih banyak dan kental, dengan waktu hanya 5 tahun tidak akan habis karena masih akan terus ada hingga puluhan tahun kedepan," katanya.


Dia menambakan, seharinya Blok Rokan bisa menghasilkan 300.000 barel setiap harinya dan memang menjadi incaran para investor. "Kita akan upayakan investor datang untuk mengelola. Namun Pemerintah harus kuat dulu salah satunya dengan adanya anak perusahana dibawah naungan BUMD Riau dan Rokan Hilir," katanya.


Apalagi saat ini ada puluhan sumur tua yang tidak lagi dikelola oleh Chevron yang merupakan peluang besar untuk menambah penghasilan pemerintah. "Kalau kita yang kelola melalui investor maka bagi hasilnya akan lebih besar," tegasnya.


Sekda Rohil Surya Arfan mengatakan, pihak Pemkab menyambut baik tentang rencana ini dan diminta pada BUMD untuk memulai langkah berkoordinasi dengan SPR. "Kita sambut baik apalagi didalamnya ada pak Azhar yang memang orang Rohil asli. Mudah-mudahan saja rencana ini bisa terwujud dengan baik,"' katanya.


Tak hanya itu sampai saat ini sudah ada 3 investor yang datang ke Rohil mau mengelola sumur tua yang jumlahnya sekitar 54 sumur. "Datang dan memberikan pemaparan, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Jadi kita tak menunggu siapa-siapa, siapa duluan saja kalau begitu," katanya.(adv/humas)