Positif, Limbah PT SML Mengalir ke Sungai

Positif, Limbah PT SML Mengalir ke Sungai

RENGAT (Riaumandiri.co) - Aparat pemerintahan Desa Pejangki, Kecamatan Batang Cenaku, bersama anggota DPRD Indragiri Hulu Suharto, mendatangi pabrik pengolahan kelapa sawit PT Sumatera Makmur Lestari, Selasa (23/8). Kedatangan rombongan itu lantaran ratusan ikan di sungai Pejangki mati diduga akibat limbah PKS tersebut sengaja dibuang ke sungai.

Kepala Desa Pejangki Atan Puji, menyampaikan pada Sabtu (20/8), mereka menemukan banyak ikan jenis baung dan lainnya mati di aliran sungai Pejangki.
Selanjutnya, mereka mencari penyebab kematian ikan dan akhirnya mendapati  PKS PT SML dengan sengaja mengalirkan air pembuangan dari boiler ke anak sungai, sehingga mengalir ke Sungai Pejangki. "Kami mendapati ada bendungan dari tanah yang sengaja dibuka untuk mengalirkan air yang diduga limbah dari PKS ke anak sungai, sehingga mengalir ke sungai Pejangki," ujarnya.

Atan juga menyebutkan, peristiwa ini sudah dilaporkan ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Inhu, Senin (22/8), berikut menyerahkan sampel air dan sejumlah ikan yang mati. Selain membuat ikan mati, akibat kejadian ini warga yang berada di RT 01, 02 dan 03 juga kesulitan mengkonsumsi air sungai yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Bahkan ada beberapa orang warga menderita penyakit kulit, karena menggunakan air sungai untuk mandi dan saat mencari ikan, seperti gatal-gatal pada sekujur tubuh.

Pantauan Haluan Riau ke lokasi Pabrik, tiga Kolam IPAL milik perusahaan diduga tidak memenuhi standar kelayakan yang lazimnya. Kolam dibuat seperti kolam ikan biasa tanpa tembok yang membatasi tembok dengan tanah, sehingga dikuatirkan akan merusak kualitas tanah disekitar kolam limbah dan jika terjadi hujan lebat, maka limbah tersebut akan melimpah. Humas PT SML Robert, membenarkan masih ada kelemahan perusahaan, dan itu akan menjadi catatan. "Masalah ini akan kami bawa pada tingkat pimpinan, dan jika memang harus ada penambahan kolam limbah dan juga kelaikan kolam tersebut, maka akan segera dilakukan," ujarnya. (eka)