Sosialisasi Tax Amnesty

Jokowi: Saya Akan Datangi Singapura

Jokowi: Saya Akan Datangi Singapura

JAKARTA (RIAUMANDIRI.CO)-Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan terus turun tangan melakukan sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Tidak hanya di kota-kota besar di Indonesia, melainkan juga ke negara tetangga Singapura.


"Saya akan datangi Singapura, Jakarta saya ulang lagi, Makassar, Semarang, Bandung. Semua. Saya akan da tang sendiri," ungkap Jokowi, di depan para pegawai pajak di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7).


Menurut Jokowi, dengan kehadirannya langsung dalam sosialisasi program tersebut, diharapkan mam pu menunjukkan keseriusan pemerintah. Jokowi menegaskan, program tax amnesty harus berhasil.



"Saya ingin memberikan pesan pemerintah serius, kita all out untuk amnesti pajak. Tapi kita sudah mati-matian, Pelaksana di lapangan kalau tidak siap lepas kita. Sekali lagi, pro aktif, jemput bola dan jangan malah menakut-nakuti," paparnya.
Sikap Singapura terkait program pengampunan pajak itu, sempat menjadi sorotan. Hal itu seiring dengan beredarnya informasi yang menyebutkan perbankan di negara itu mencoba menahan dana WNI 'Pulang Kampung' ke Tanah Air. Salah satu caranya adalah dengan emberikan insentif kepada nasabahnya yang merupakan WNI. Tujuannya supaya mereka tidak jadi membawa dana mereka 'pulang kampung' ke Tanah Air.


Terkait hal itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Meski tidak tahu secara persis, namun ia menilai lebih baik pemerintah semua pihak terkait fokus dalam implementasi kebijakan.
Menurutnya, bagi pelaku industri keuangan di dalam negeri, harus mengoptimalkan berbagai layanan dan fasilitas. Termasuk menciptakan produk yang menarik bagi peserta tax amnesty.


Sebelumnya, perihal adanya pemberian intensif bagi WNI yang menjadi nasabah bank di Singapura, diungkapkan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani. Menurutnya, kalangan dunia usa ha mengaku ada informasi penawaran dari bank-bank yang berada di Singapura agar dana tersebut tidak dibawa pulang ke Tanah Air.


"Ini khususnya pengusaha-pengusaha besar, bahwa ya sudah deklarasi saja duitnya tetapi di Singapura dan tebusan deklarasinya 4 peren mereka yang bayarkan. Jadi itu memang sudah ditawarkan oleh bank-bank besar di Singapura," ujarnya.
Sama halnya dengan Muliaman, Rosan mengaku pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Bahkan menurutnya, sikap perbankan di Singapura itu membuktikan bah wa benar banyak dana dari Indonesia yang disimpan di negara tetangga itu. (bbs, dtc, sis)