DIHADIRI KH SAID AQIL DAN BUPATI syamuar

Ribuan Jamaah Hadiri Peringatan Isra Mikraj

Ribuan Jamaah Hadiri Peringatan Isra Mikraj

BUNGARAYA (riaumandiri.co)-Sekitar 5.000 jamaah Kaum Nahdiyin memadati lapangan Madrasah Iptidaiyah, MTS Al-Muhajirin Bungaraya, Sabtu (7/5) malam.

Mereka menghadiri acara peringatan Isra Miraj sekaligus pembukaan Nusantara Mengaji yang ditaja oleh PC NU Kabupaten Siak. Hadir Ketua PB NU KH Said Aqil Siraj, Bupati Syamsuar, anggota DPRD Riau dari partai PKB Sugianto, Ketua DPC PKB Siak Muhtarom, para ulama dan pimpinan pondok pesantren di bawah naungan NU se-Kabupaten Siak.

Kegiatan ini dibuka dengan tilawah yang dibaca oleh qari internasional Ahmad Fauzi Ridwan. Sementara acara inti diisi dengan pengajian yang disampaikan KH Said Aqil Siraj mulai pukul 9.30 WIB-12.00 WIB.

"Nusantara mengaji, dengan khatam 300.000 Quran ini digagas oleh bapak Muhaimin Iskandar, dengan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam AlQuran kepada umat Islam, menjauhkan mala petaka di negri ini, serta membawa ketentraman dan kedamaian umat," kata Said Aqil Siraj.

Dalam tausiah yang disampaikan, Ketua PB NU ini memberikan pencerahan kepada seluruh jamaah, bahwa saat ini banyak golongan yang saling menyalahkan, bahkan menuding amalan serta kultur NU dalam mengamalkan ajara islam dianggap salah.

Seperti halnya peringatan maulid nabi yang setiap tahun diperingati oleh jamaah NU dengan kegiatan bersalawat dan pengajian, menurut Said Aqil Siraj kultur itu dibangun dengan metode pendekatan atas kebiasaan beberapa sahabat yang sering memuji Rasul Allah.

"Kita peringati dengan kegiatan salawat, memuji Rasul. Kita pelajari dalam sepanjang sejarah Rasul, belum pernah beliau melarang sahabat memuji beliau, bahkan pernah suatu pagi ketika Nabi Muhammad selesai salat Subuh.

saat itu musim dingin dan Nabi Muhammad mengenakan selimut, ada sahabat yang memuji beliau dengan bersyair. Beliau tidak marah, justru malah memberikan hadiah selimut yang saat itu dipakai Nabi," jelas Said Aqil Siraj.

Selain itu Said Aqil Siraj menjelaskan beberapa dasar amalan yang menjadi kultur bagi jemaah NU, seperti halnya zikir, mendoakan jamaah yang wafat dan beberapa kultur lainnya.

Pada kesempatan ini Bupati Siak H. Syamsuar menitipkan amanah agar keberadaan NU di Siak bisa memperkokoh persatuan umat. Menurut Syamsuar di Siak sampai saat ini dalam kondisi aman, tidak nampak terpantau gerakan yang memecah belah umat, diharapkan hal ini bisa terus terjaga.

Bupati menyambut baik kedatangan Ketua PB NU di Siak dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya menjadikan Siak sebagai daerah tujuan Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam Nusantara yang digelar PB NU diwaktu bersamaan.
Diceritakan Bupati, Tim Ekspedisi telah hadir memberikan Penyuluhan Tentang Deradikalisasi dan Bahaya Narkoba di SMAN 01 Siak.

"Pemkab Siak memberikan apresiasi atas kunjungan tim ekspedisi. Kami berharap dengan adanya ekspedisi ini bisa menambah wawasan masyarakat Siak ini tentang bahaya radikalisme  dan narkoba," katanya.

Sebelumnya, Ketua Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam Nusantara Imam Fitudu menjelaskan, bahwa tujuan gerakannya memberikan penyuluhan ke pelajar tidak lain untuk menyadarkan generasi muda, hal ini penting karena mereka adalah orang yang akan menggantikan pemimpin saat ini.(adv/humas)