Kasus Flu Burung di Pekanbaru

Distanak Belum Terima Laporan

Distanak Belum Terima Laporan

PEKANBARU(riauamndiri.co)-Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, Elsyabrina, mengklaim hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan masyarakat tentang adanya temuan wabah flu burung di Pekanbaru.
 
Hal itu disampaikan terkait kejadian matinya puluhan unggas di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, karena terkena virus flu burung, belum lama ini.

"Untuk sementara ini, kita belum ada terima laporan masyarakat tentang adanya hewan mereka yang mati mendadak, Distanak akan segera adakan sosialisasi dan pembinaan terkait permasalahan kepada peternak unggas di Pekanbaru maupun di perbatasan," kata Kadistanak, Selasa (22/3).

Meski diakuinya saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru belum melakukan pengawasan terlalu maksimal lantaran belum membangun check point, namun pengawasan pemeriksaan kesehatan unggas terus dilakukan. Untuk maksimalnya memang harus membangun check point agar bisa melakukan pemantauan secara kontinyu, termasuk ke seluruh pasar tradisional dan melakukan penyemprotan di lokasi berjualan daging supaya benar-benar bersih.

"Pos Cek point kita belum, selain itu kita juga masih keterbatasan dengan personil di lapangan, makanya belum bisa melaksanakan hal itu," sebutnya.

El menerangkan sekilas tentang ciri-ciri unggas yang terkena gejala flu burung antara lain, dibagian kepala dan gelambir terlihat kebiru biruan. Ung gas yang sudah terkena virus flu burung juga tak mau makan dan depresi, dan mengalami diare.

Selain diare, unggas juga mendengkur atau kesulitan bernapas secara teratur, tersengal-sengal, disertai keluarnya air liur dari mulut unggas. Unggas juga umumnya jadi kesulitan bergerak dan mengangkat kepalanya, selanjutnya muncul bintik-bintik umumnya pada bagian dada dan kaki unggas.(her)