Menjaga Alam

Menjaga Alam

Musibah banjir yang melanda tiga kabupaten di Bumi Lancang Kuning, yakni Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi, memang patut membuat kita merasa prihatin. Khususnya terhadap masyarakat dan saudara kita yang menjadi korban dalam musibah itu.

Penderitaan yang mereka alami saat ini, sungguh bukan main-main. Tidak saja rumah mereka yang terendam air, aktivitas belajar anak-anak juga terganggu karena banyak sekolah yang juga tak luput dari terjangan air. Belum lagi sawah, kebun dan ternak, yang merupakan andalan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup, yang juga pasti ikut terkena dampak banjir.
 
Kesusahan yang mereka alami, sudah bisa dipastikan tidak akan berakhir begitu saja ketika air mulai menyusut.

Karena setelah itu, mereka juga pasti akan disibukkan untuk menata kembali rumah dan kehidupan mereka yang sempat rusak akibat banjir. Belum lagi ancaman penyakit, yang mungkin saja datang sebagai konsekuensi dari banjir tersebut. Namun di atas semua itu, kita semua berharap, banjir ini segera berlalu, supaya aktivitas saudara-saudara kita itu, bisa kembali berjalan normal kembali.

Sesuai dengan perkataan orang bijak, tidaklah Tuhan menciptakan segala sesuatu di atas dunia ini tanpa ada sebab dan akibatnya. Karena itu, sebaiknya pula kita tidak harus selalu bermuram hati menghadapi musibah banjir ini. Sebagai mahluk Tuhan yang dibekali akal dan fikiran, sudah selayaknya pula kita bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Baik itu senang maupun susah.

Musibah banjir yang terjadi saat ini, juga bisa dijadikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita, tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Fakta bahwa air yang tercurah dari langit tak bisa lagi terbendung oleh alam, merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang kurang tepat, alias tidak sesuai. Bukan rahasia lagi, semua pihak sepakat bahwa pembalakan liar membuat fungsi hutan seperti menjadi penahan air, sudah sangat jauh berkurang.

Begitu pula di saat musim kemarau, aksi pembakaran lahan yang masih saja terulang, juga menjadi bukti, bahwa sikap tak bersahabat manusia dengan alam, memang sudah harus dibuang jauh-jauh. Intinya, kalau mau alam bersahabat dengan manusia, maka manusia juga dituntut untuk selalu menjaga alam agar selalu dalam keadaan baik. ***