Seni Vokal Supaya Suara Santri Merdu

Seni Vokal Supaya Suara Santri Merdu


Oleh: Dr. Hj. Tengku Ritawati, S.Sn., M.Pd

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, adalah merupakan bagian dari Program Catur Dharma di Universitas Islam Riau (UIR) Jalan Kaharuddin Nasution, Pekanbaru. Pengabdian masyarakat ini, merupakan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dilakukan oleh sivitas akademika secara kelembagaan bagi masyarakat yang memerlukan pembelajaran dan pemberdayaan,. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat, guna memperbaiki kualitas hidupnya.


Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan Dr. Hj. Tengku Ritawati, S.Sn.,M.Pd., selaku dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UIR pada ProdI Pendidikan Sendratasik telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2022 yang difokuskan pada materi 'Penyuluhan Seni Budaya Melayu Riau dan dan Pelatihan Teknik Vokal'. Diikuti oleh para Santri Putra dan Putri Pondok Pesantren Jabal Nur Kandis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Dalam kesempatan ini, Dr. Hj. Tengku Ritawati, S.Sn., M.Pd. menyampaikan tujuan dari pelatihan ini, adalah untuk mengenalkan seni budaya Melayu Riau kepada para santri. Agar mereka lebih mencintai budaya lokal dengan menyampaikan beberapa materi. Di antaranya, Pengenalan Ragam Budaya Melayu Riau dan Pelatihan Teknik Vokal. Penyuluhan dan pelatihan ini diharapkan, dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan santri tentang budaya Melayu Riau serta dapat meningkatkan kemahiran/keterampilan santri dalam praktik teknik vokal.

Karakter Santri

Dalam kesempatan ini dia juga menyampaikan, dipilihnya Ponpes Jabal Nur sebagai lokasi kegiatan, adalah dengan pertimbangan, Pondok Pesantren Jabal Nur, adalah merupakan salah-satu Ponpes yang menonjol dengan identitas modern. Yakni, adanya kegiatan pergelaran pentas seni oleh para santri yang bertujuan untuk melatih kepercayaan diri santri, tanggung jawab dan kebersamaan dalam pengembangan karakter santri.

Di samping itu, kegiatan melantunkan ayat suci Al-Qur'an yang merupakan kegiatan harian wajib bagi para santri. Tentunya dalam seni membaca Al-Qura'an diperlukan penguasaan teknik vokal yang benar dalam memproduksi suara. Seperti, teknik pernafasan diafragma, intonasi dan artikulasi agar suara yang dikeluarkan menjadi lebih indah dan merdu.

Alhamdulillah, penyuluhan dan pelatihan berjalan lancar dan diikuti dengan antusias oleh para santri. Terlihat para santri dapat memahami berbagai seni budaya Melayu yang ada di Riau dan mencoba mempraktikkan teknik vokal yang telah diajarkan dengan suka cita.

Jadi, dalam membacakan ayat suci Al-Qur'an, tentu diperlukan juga seni vokal, agar suara merdu yang diharapkan ke luar dan muncul, tanpa mengurangi makna bacaannya tentunya. Seni ini sangat diperlukan, sehingga suara merdu dari alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dibaca para santri bisa ke luar, indah dan mempesona. Karena itu, diperlukan seni tersebut bagi mereka. Mereka terlihat serius dan bersungguh-sungguh untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Harapan ke depan, dengan adanya kegiatan ini para santri dapat mengapresiasi seni budaya Melayu Riau sebagai bagian dari seni budaya Nusantara dan terus melestarikannya. Selain itu, dalam membaca Al-Qur'an disunnahkan secara tartil artinya membaca kitab suci umat Islam tersebut hendaknya dilakukan menurut kaidah keindahan suara, bukan sekadar bersuara seperti orang bergumam (Al-Qur'an dan terjemahannya).

Dengan alasan ini, diharapkan para santri mampu mempraktikkan teknik vokal dengan benar sebagai implementasi keindahan suara dalam seni baca Al-Qur'an.


*Penulis adalah Dosen Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UIR