TAHUN INI

Investasi Properti Berpotensi Tinggi

Investasi Properti Berpotensi Tinggi

PEKANBARU (HR)-Dari data yang dirilis Bank Indonesia kuartal III tahun 2015, pertumbuhan harga properti di Indonesia untuk jenis residensial masih berada di kisaran 5.46 persen. Tahun 2016 ini, investasi di properti diharapkan dapat memberikan hasil yang baik dan diharapkan dapat memberikan insentif lebih bagi calon pembeli dan investor properti dalam hal keringanan untuk fasilitas pinjaman.

Hal tersebut juga diungkapkan Dewan Penasehat DPD REI Jhon Satri, Jumat (22/1). Dia mengatakan titik balik bangkitnya ekonomi sektor properti, seperti di Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau termasuk kawasan yang memiliki potensi besar menjadi 'surga' bagi pertumbuhan properti berkembang pesat.
"Kita melihat tahun ini, properti di Pekanbaru masih terus tumbuh dan berkembang,” katanya, Jumat (21/1).

Hanya saja, lanjutnya, untuk pertumbuhan bisnis hunian vertical atau apartemen di Pekanbaru masih akan membutuhkan waktu. Sebab, permintaan pasar paling tinggi masih untuk rumah tapak baik komersial maupun subsidi yang menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sedangkan pasar apartemen terbatas.
Salah satu faktornya, disebabkan Pekanbaru yang masih memiliki lahan yang luas.

"Daerahnya masih punya lahan luas yang bisa dibangun. Jadi tidak begitu memerlukan apartemen, lagi pula kelasnya juga berbeda. Kalau di Pekanbaru lebih banyak membutuhkan rumah bersubsidi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” katanya.

Selain itu arus lalu lintas di Pekanbaru masih masuk kategori lancar. Walau ada beberapa titik rawan kemacetan di jam-jam sibuk, seperti waktu masuk sekolah atau saat pulang kantor. Sehingga konsumen terutama kelas menengah ke bawah tidak keberatan memilih hunian yang jauh dari pusat kota atau berbatasan dengan daerah penyangga Ibu Kota Provinsi Riau ini, asal harga terjangkau.

"Tidak seperti Jakarta yang macetnya sangat parah. Sehingga kebutuhan akan hunian di pusat kota yang dekat dengan tempat beraktivitas, seperti kantor atau sekolah jadi tinggi. Sedangkan Pekanbaru tidak,” tuturnya.

Namun begitu, ia tak menapik bahwa untuk investasi baik apartemen maupun perumahan sama-sama memiliki potensi. Dan dirinya menyebutkan tidak menutup kemungkinan permintaan hunian di apartemen meningkat. Seiring dengan kebutuhan hunian yang semakin tinggi tiap tahunnya yang disebabkan jumlah penduduk yang terus tinggi,"pungkasnya.***