Pj Wako Buka Jambore PIK

Dampak Narkoba, 6 Warga Dipasung

Dampak Narkoba, 6 Warga Dipasung

DUMAI (HR)- Selain melanggar hukum, narkoba sangat berdampak terhadap kesehatan psikis. Hingga kini enam orang warga Dumai terpaksa dipasung akibat mengonsumsi barang haram itu, serta melakukan seks bebas.

Hal tersebut, diungkapkan Penjabat (Pj) Walikota Dumai, Arlizman Agus, saat membuka Jambore  Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Mahasiswa tingkat Kota Dumai tahun 2015 di Hotel Granz Zuri Dumai, Senin (30/11).

Ia mengatakan, sebagian besar penghuni Rumah Sakit (RS) Jiwa adalah pelaku narkoba dan seks bebas. Dari Dumai sendiri, katanya, ada 6 orang yang terpaksa dipasung akibat narkoba dan seks bebas itu.

"Permasalahan remaja merupakan masalah yang sangat komplek. Khususnya masalah seksual, narkoba, HIV dan AIDS. Prilaku seks bebas berdampak hamil di luar nikah dan putus sekolah sehingga masa depan menjadi suram.

Sebagian besar penghuni rumah saki jiwa di Pekanbaru adalah pelaku narkoba dan seks bebas. Dari Dumai ada 6 orang yang terpaksa dipasung akibat kasus narkoba dan seks bebas ini," tegas Pj Walikota Dumai.

Untuk itu, kata Pj wako, ini merupakan tugas semua pihak sehingga remaja ini terhindar dari seks bebas, narkoba, HIV dan AIDS. Dia berharap, masing-masing sekolah untuk membentuk PIK. Dan begitu juga remaja masjid, remaja wihara, remaja di gereja atau rumah ibadah agama lainnya untuk segera membentuk PIK tersebut.

"Oleh karena yang paling ampuh mencegah ini adalah kekuatan agama. Tak satupun agama di dunia ini yang membolehkan dan sangat tegas melarang seks bebas dan narkoba itu. Apalagi dalam perundang-undangan kita jelas melarang narkoba ini, "kata Arlizman Agus.
Dia juga berharap, semoga ini bisa dicegah terutama bagi guru yang membidangi ini. Kalau anak-anak sudah terjangkit seks bebas dan narkoba akan suram masa depannya.

"Mari kita lakukan perlakuan positif untuk menghindari hal itu. Saya yakin bisa, karena Dumai adalah PIK terbaik di tingkat Nasional yang pernah mewakili Provinsi Riau beberapa waktu yang lalu, "sebutnya.

Sementara, pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Peremuan dan Perlindungan Anak Kota (KBPPPA) Dumai, Kadarisan Arif mengatakan, jumlah penduduk Indonesia 27, 6 adalah usia remaja. Dan permasalahan kesehatan reproduksi remaja, narkoba, HIV AIDS dan seks remaja kerap terjadi. Maka Pemerintah mengadakan suatu program untuk menyongsong kehidupan keharmonisan keluarga lebih baik dan berkualitas.

"Pelaksanaan PIK ini penting guna meningkatkan kreativitas remaja atau mahasiswa, meningkat pengetahuan remaja tentang dampak seks bebas, bahaya narkoba dan HIV dan AIDS, ''katanya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari mulai hari Senin (30/11) di hotel Grand Zuri dan hari Selasa (1/12) di halaman Kodim Dumai.

Materi diisi narasumber dari Provinsi Riau, Polres Dumai, Kodim Dumai, dan Dinkes Dumai. Peserta siswa-siswi SMA yang ada di Dumai.***