r Kunjungi Sejumlah Daerah di Sumbar r disambut Demo di Bukittinggi

Jokowi Dijadwalkan ke Riau Hari Ini

Jokowi Dijadwalkan ke Riau Hari Ini

PEKANBARU (HR)-Presiden RI Joko Widodo, dijadwalkan akan berkunjung ke Riau pada hari ini (Jumat, red). Kedatangan orang nomor satu di Tanah Air ini guna melihat langsung kondisi lahan yang terbakar di Rimbo Panjang dan dilanjutkan dengan dialog bersama masyarakat Air Tiris, Kabupaten Kampar.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga dijadwalkan mengadakan rapat bersama Pemprov Riau, terkait penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Termasuk membahas upaya pencegahan, supaya malapetaka serupa tidak terulang lagi di Bumi Lancang Kuning.

Ada dua alternatif yang disiapkan untuk perjalanan Presiden ke Riau. Pertama dengan menggunakan heli Super Puma dari Bukittinggi dan kedua dengan jalur darat. Sehingga jadwal kunjungan tersebut masih tentatif.

Jika menggunakan heli, maka Presiden akan sampai di Kampar sekitar pukul 08.00 WIB. Namun jika melalui jalur darat, maka Presiden sampai di Kampar pada pukul 12.00 WIB.

Menurut Kasi Intel Korem 031/WB, Kolonel TNI Eko Prayitno, jadwal kunjungan tersebut belum bisa dipastikan. Namun demikian, persiapan sudah dilakukan untuk menyambut kedatangan Presiden beserta rombongan.

"Saya belum bisa pastikan ke mana kunjungan Presiden besok (hari ini red). Bisa saja beliau ke Jambi dan hari Minggu baru ke Riau. Yang jelas pengamanan di semua daerah yang dikunjungi sudah siap," terangnya, Kamis (8/10).

Dijelaskannya, awalnya Presiden dijadwalkan berkunjung ke Riau dan Jambi pada Kamis kemarin. Namun Presiden mengalihkan perjalanan ke Sumatera Barat. Di Provinsi tetangga itu, Presiden sempat berkunjung ke beberapa daerah dan menginap di Bukittinggi.

"Rencana siang ini (kemarin red) menggunakan heli super puma ke Riau tapi batal. Hari Jumat juga belum pasti, bisa lewat darat atau menggunakan heli," jelasnya.

Sementara itu dari pantauan di lapangan di lokasi yang akan di kunjungi Presisen Jokowi di Kabupaten Kampar, tanpak persiapan pengamanan Presiden sudah siap. Dari Paspanpres, TNI, Polri, dan pasukan tirai tampak sudah berada di beberapa titik lokasi yang akan dikunjungi Presiden.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Biro Humas Pemprov Sumbar, Zardi Syahrir menuturkan, pad ahari ini Presiden Jokowi akan berkunjung ke Riau. Selanjutnya, Presiden akan kembali ke Sumbar menuju Kabupaten Mentawai. "Dari Mentawai kembali ke Padang, dan menginap di Padang," ujarnya

Selanjutnya, pada Sabtu (10/10), Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Djafar, akan mengunjungi Kawasan Wisata Terpadu Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan. Setelah itu berangkat ke Jambi. Di Jambi, ada dua lokasi yang bakal didatangi yakni Kanal Blok dan Layanan Kesehatan.
Sorenya, Jokowi beserta rombongan kembali ke Jakarta. "Bisa juga menginap di Jambi dan Minggu pagi balik ke Jakarta. Ini info dari protokoler Istana," tuturnya.



Kunjungi Beberapa Daerah

Dari Sumatera Barat, Presiden Jokowi sempat mengunjungi sejumlah daerah, Kamis kemarin. Pesawat presiden tiba di Bandara Internasional Minangkau pukul 11.30 WIB. Setelah beristirahat satu jam, Presiden Jokowi mengunjungi Nagari Parit Malintang, Kabupaten Padang Pariaman.

Di daerah itu, Presiden Jokowi memuji Pembangunan Jalan Desa Nagari Parit Malintangyang dibiayai dari Dana Desa.


Presiden Jokowi menegaskan sebagian besar dana desa yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp20,7 triliun, telah masuk ke kas pemerintah kabupaten, namun belum mengalir ke tingkat desa.

"Itu yang terus kita dorong agar penggunaan dana desa betul-betul bisa menggerakkan ekonomi di bawah, di desa, dan juga bisa meningkatkan daya beli di rumah tangga di masyarakat," ujarnya.

Jokowi menilai pembangunan jalan di Desa Nagari Parit Malintang cukup bagus karena menggunakan pasir dan batu yang dibeli dari kawasan itu. Sumber daya alam lokal itu dipakai untuk memperkeras jalan desa.
"Artinya uang itu berputar terus di daerah, tidak masuk lagi ke kota," pungkasnya.

Usai dari Padang Pariman, Presiden Jokowi langsung menuju Padang Panjang dan menikmati salah satu kuliner khas Minangkabau, Sate Mak Syukur. Selanjutnya perjalanan mengarah ke Rumah Bung Hatta di Kota Bukittinggi. Presiden dijadwalkan menginap di Hotel The Hills sebelum hari ini berangkat menuju Riau.

Sementara di Kabupaten Limapuluh, Presiden Jokowi meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Peternakan Sapi. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, peternakan di daerah itu bisa dijadikan contoh bagi daerah lain. Ada beberapa keunggulan dari pertenakan itu, khususnya karena tidak memakan biaya tinggi.


Unjukrasa
Sementara itu di Kota Bukittinggi, puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Buruh Bukittinggi Melawan Asap, melakukan unjukrasa di kawasan Belakang Balok Bukittinggi, bertepatan saat Presiden Jokowi melintas di Jalan Sudirman Bukittinggi.

Awalnya pengunjukrasa berencana untuk melakukan aksi damai di halaman Kantor DPRD Bukittinggi. Namun berkat mediasi antara aparat keamanan dengan perwakilan pengunjukrasa, aksi long march dari kawasan Belakang Balok menuju DPRD Bukittinggi dibatalkan.

Solusinya, beberapa perwakilan pengunjukrasa dibawa ke Kantor DPRD Bukittinggi, untuk berdiskusi dengan anggota Dewan. Dalam diskusi tersebut, perwakilan pengunjukrasa juga mempertanyakan tindakan preventif yang dilakukan pemerintah terkait permasalahan kabut asap.

Setelah berdiskusi panjang lebar, Wakil Ketua DPRD Bukittinggi Yontrimansyah mengatakan, DPRD Bukittinggi akan menampung segala aspirasi pengunjukrasa dan akan menindaklanjutinya. Bahkan untuk meyakinkan pengunjukrasa, Yontrimansyah juga bersedia untuk menemui pengunjukrasa yang beraksi di kawasan Belakang Balok.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan pengunjukrasa ini, diantaranya menuntut kepada pemerintah dan DPRD Bukittinggi untuk mendesak pemerintah pusat segera menyelesaikan bencana kabut asap yang melanda Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel dan Kalimantan.
Selain itu, pengunjukrasa juga menuntut pemerintah menangkap dan mengadili korporasi jahat pembakaran hutan, serta menuntut kompensasi kepada korban asap.
Menurut Koordinator Lapangan, Ivan Haykel, pemerintah selama ini tidak tegas terhadap korporasi pembakar hutan, yang menyebabkan bencana kabut asap selalu terjadi dan terus berulang tanpa henti.
“Harus ada sanski tegas, jika perlu korporasi pembakar hutan itu dituntut secara pidana, agar mereka kapok dan tidak lagi membakar hutan dan lahan,” ujar Ivan Haykel. (bbs, nur, hl, grs)