Jefry Tinjau Posko Operasi Gabungan Karlahut

Jefry Tinjau Posko Operasi Gabungan Karlahut

TAMBANG (HR)-Kabut asap di Kabupaten Kampar tak kunjung hilang. Kondisi itu  terus mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kampar.
Bupati Kampar H Jefry Noer terus memantau perkembangan pemadaman di lokasi sumber asap. Kamis (17/9) kemarin orang nomor satu di Kabupaten Kampar tersebut kembali menyambangi posko operasi gabungan Karhalut di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang.
Peninjauan ke lokasi ini dilakukan Bupati Kampar usai melaksanakan salat Istisqa atau salat minta hujan di Bangkinang.
Tiba di Rimbo Panjang, Jefry Noer juga sudah dituggu oleh wartawan televisi dari Cina untuk diwawancarai.
Kepada wartawan tersebut Jefry Noer mengatakan di Rimbo Panjang tidak ada lagi api dari kebakaran lahan. Namun asap masih terus keluar dari lahan tersebut karena struktur tanahnya adalah gambut.
"Asap yang masuk ke Kampar saat ini banyak datang dari luar, merupakan asap kiriman dari daerah lain seperti dari Jambi dan Palembang," ulasnya.
Jefry membeberkan, luas lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang dari Agustus lalu mencapai 200 hektare. Dari jumlah tersebut, 100 hektare sudah dipasang police line oleh Polres Kampar.
Untuk melakukan pencegahan kebakaran dan pemadaman asap,  saat ini ratusan personel masih berada di lokasi di antaranya di Desa Rimbo Panjang, Tarai Bangun serta Desa Kualu. Personel yang diturunkan berasal dari Kodim 0313 KPR sebanyak 40 orang, dari satuan Yonif 132 Bima Sakti Salo  25 orang, dari Kilav 20 orang, dari Kostrad sebanyak 105 orang, dari Polres Kampar 50 orang, dari satuan Brimob sebanyak 65 orang, dari BPBD Kampar 20 orang, dari Manggala Agni 7 orang, dari ormas 10 orang, dari masyarakat 20 orang serta dari relawan sebanyak 30 orang.
Beberapa peralatan yang digunakan di antaranya mesin pompa air 10 unit, tenda lapangan 3 unit, mobil pemadam kebakaran 3 unit, mobil PDAM 1 unit, mobil patroli 7 unit, mobil operasional 2 unit, sepeda motor 23 unit, mobil ambulans 3, watter canon 1 unit, mobil patroli ranger 2 unit, mobil dapur umum 1 unit, alat berat eskavator 1 unit serta mobil NPS 2 unit. (adv/humas)